Wisma Karya, Mesjid Agung, dan Benteng Pancasila

3 Bangunan yang terletak di pusat Kota Subang

Perkebunan Teh

Terdapat banyak perkebunan teh di daerah pegunungan, tepatnya di daerah selatan Kota Subang.

Perkebunan Karet

Subang juga tekenal sebagai kota penghasil karet,yang banyak ditemui di daerah selaan dan barat Kota Subang.

Pantai Patimban

Selain pegunungan subang juga memilki pantai yang potensial sebagai tempat wisata yang menarik yang ada di bagian utara Kota Subang.

Penangkaran Buaya Blanakan

Selain tempat wisata pantai, Subang juga memiliki tempat penangkaran buaya terbesar di Indonesia.

Senin, 25 April 2011

Gubernur Jabar Telah Kirimkan Surat Rekomendasi ke Kemendagri

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat rekomendasi mengenai pemberhentian untuk Bupati Subang, Eep Hidayat ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sekitar satu minggu lalu.
"Pengajuan surat ke Kemendagri sudah dikirimkan. Saat ini sedang diproses. Jadi kita tunggu saja," kata Ahmad Heryawan kepada wartawan seusai menghadiri rapat koordinasi antara lembaga eksekutif dan legislatif Provinsi Jawa Barat, di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Senin (25/4).
Menurut Heryawan, jika surat rekomendasi tersebut sudah disetujui oleh pemerintah pusat, maka akan dikembalikan lagi ke pemerintah daerah.
Dalam kesempatan itu, ia menambahkan, selain mengirimkan surat rekomendasi pemberhentian untuk Bupati Subang, pihaknya juga sudah mengirimkan pemberhentian untuk Wakil Wali Kota Bogor, Ahmad Ruh'yat.
"Kita juga mengirimkan untuk Wakil Wali Kota Bogor. Jadi Sepanjang masih belum diangkat pejabat baru maka roda pemerintahan di masih dipegang pejabat lama (baik Eep Hidayat maupun Ahmad Ruh'yat, red)," ujar Heryawan.
Pada saat bersamaan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Bupati Kabupaten Subang Eep Hidayat, menjalani sidang keduanya. (A-198/kur)***

http://www.pikiran-rakyat.com/

im JPU Bantah Eksepsi yang Diajukan Kuasa Hukum Eep Hidayat

Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam perkara dugaan korupsi Bupati Subang Eep Hidayat membantah eksepsi yang diajukan tim penasihat hukum Eep Hidayat. JPU meminta hakim agar menolak eksepsi itu dan melanjutkan persidangan.
Tanggapan atas eksepsi itu disampaikan tim JPU pada sidang hari Senin (25/4) di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Tim JPU memaparkan, dakwaan terhadap Eep sudah berdasarkan aturan hukum dan pemeriksaan bukti dan saksi, dan Pengadilan Tipikor Bandung berhak mengadili perkara tersebut. Namun demikian, majelis hakim belum memberikan putusan sela atas eksepsi tersebut.
Ketua majelis hakim, I Gusti Lanang, SH mengatakan, putusan sela majelis hakim akan dibacakan pada Senin, 2 Mei 2011. Juga dikatakan, jawaban atas pengajuan penangguhan penahanan Eep, baru akan dijawab setelah sidang 2 Mei 2011.
Usai sidang, Eep mengatakan kepada wartawan, tanggapan JPU atas eksepsi yang dia ajukan sangat lemah. Menurut Eep, JPU bahkan sebenarnya tidak menjawab eksepsi itu secara keseluruhan. "Misalnya pertanyaan kami, kenapa hasil pemeriksaan BPK dan BPKP tidak dimasukkan ke dalam dakwaan? BPK dan BPKP menyebutkan tidak ada pelanggaran keuangan dalam peroalan upah pungut ini," kata Eep.
Namun, kata dia, dengan tidak terjawabnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam eksepsi, maka peluangnya untuk dibebaskan dari pemeriksaan pengadilan semakin besar. Tinggal hakim yang akan menilai tanggapan JPU atas eksepsi itu, apakah dakwaan terhadap Eep sudah benar atau dipaksakan.
"Hendarman Supanji (mantan Kepala Kejaksaan Agung -red) sendiri yang mengatakan, kasus korupsi itu harus mengacu kepada laporan keuangan BPK dan BPKP. Sekarang, dalam kasus saya, laporan BPK dan BPKP tidak dimasukkan di dalam dakwaan. Kami jadi bertanya, kenapa hal itu terjadi?" kata Eep.
Sementara itu salah satu kuasa hukum Eep, Abdy Yuhana, SH mengatakan, JPU tidak konsisten dalam menjawab eksepsi yang diajukan Eep dan tim penasihat hukumnya. Yang paling penting, kata Abdy, JPU telah menyatakan tidak akan mempertimbangkan sah atau tidaknya aturan tentang upah pungut. JPU juga tidak konsisten dalam menyebutkan kerugian negara.
"Awalnya disebut kerugian negara Rp 2,5 miliar, kemudian menjadi Rp 2,8 miliar, lalu berubah lagi menjadi Rp 14 miliar. Mana yang benar? Kami harap ini semua menjadi pertimbangan majelis hakim, agar dakwaan JPU dibatalkan," kata Abdy. (A-132/kur)***

http://www.pikiran-rakyat.com/

Pasar Panjang Diprotes Pedagang

Para pedagang di Pasar Baru Subang belakang Terminal Sukamelang, mendesak agar para pedagang Pasar Panjang yang masih bertahan di areal bekas Pasar Inpres, Jln. Sutaatmaja ditertibkan dan bergabung di Pasar Baru.

"Kami tetap menolak keberadaan Pasar Panjang, walaupun kegiatannya hanya pagi dan malam hari," protes beberapa pedagang, belum lama ini.

Protes tersebut ternyata telah direspons Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Subang sebagai pemberi izin, dengan menegur dan mengancam akan mencabut surat izin bila mereka masih berdagang layaknya di pasar tradisional.

"Kami memang sudah menerima surat protes dari pedagang Pasar Baru dan sudah ditindaklanjuti dengan peneguran," jelas Kepala BPMP, Hj. Sri Renny T.W. (B.76)**


http://www.klik-galamedia.com/

Jembatan Diperbaiki, Pantura Macet Total

Subang - Proyek pengerjaan jembatan Gamon dan jalan sepanjang sekitar 1 km di tapal batas Subang dan Karawang, Jawa Barat, menimbulkan kemacetan total di ruas jalan utama Pantai Utara (Pantura) Jawa tersebut.
Berdasarkan pemantauan Tempo, Senin (25/4), kemacetan terjadi belasan kilometer menuju arah Jakarta mulai dari Gamon hingga Ciasem. Kendaraan yang menggunakan jalan Pantura-Sukamandi terpaksa mengantre berjam-jam

Sejumlah pengemudi terutama sopir bus terpaksa mengambil jalur alternatif via Sukamandi-Purwadadi-Kalijati. Kemudian masuk ke Sadang, Purwakarta, lalu pintu gerbang tol Sadang menuju Jakarta. Tapi, ada juga pengemudi bus yang memilih jalur tengah.

Menurut Salim, sopir bus Luragung Termuda jurusan Kuningan-Jakarta, dia memilih jalur tengah Pamanukan-Subang-Kalijati-Sadang. "Macetnya sudah sampai Ciasem. Jadi, lebih baik lewat jalur tengah saja," kata Salim.

Namun, ujar Salim, risikonya, waktu tempuh bisa bertambah hingga 2 jam. Adapun lewat Pantura, jika lancar, rute Kuningan-Jakarta bisa ditempuh dalam waktu 3 jam.

Ajun Komisaris Agun Guntoro, Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Subang, mengatakan kemacetan tak terhindarkan gara-gara pengerjaan proyek perbaikan jembatan dan jalan di Gamon. "Makanya kami mengalihkan arus melalui jalur-jalur alternatif supaya laju kendaraan bisa terurai," ujar Agun.

Pengerjaan 2 proyek di jalur utama Pantura Subang tersebut, kata Agun, akan berlangsung hingga awal Juli. "Informasi yang saya terima dari Kementerian Pekerjaan Umum seperti itu," ujar Agun. Pengerjaan jembatan dan jalan ruas Gamon-Patokbeusi tersebut mengejar target musim mudik lebaran 2011.

Jembatan yang kini diperbaiki merupakan jembatan kembar Gamon yang merupakan konstruksi lama. Sedangkan ruas jalan itu diperbaiki karena di lokasi tersebut terjadi penyempitan dan belum ada median jalan. Jika musim mudik di lokasi tersebut sering terjadi kemacetan dan kecelakaan.

NANANG SUTISNA

Minggu, 24 April 2011

Ribuan Warga Padati Acara Sampoerna Hijau Kreasi Asyik

SAGALAHERANG-Ribuan warga dari beberapa daerah di Subang selatan menyaksikan hiburan rakyat bertajuk Sampoerna Hijau Kreasi Asyik di lapang Sinar Agung, Sabtu (23/4).
Hiburan musik dangdut yang diiringi Orkes Irama Mustika ini, menampilkan beberapa artis lokal dari Pamanukan, salah satunya Trio Denok. Hiburan tersebut merupakan persembahan dari Sampoerna untuk lebih melekatkan produknya kepada masyarakat.
Menurut Staf Promosi Sampoerna Hijau, Yudi mengatakan, acara tersebut sengaja digelar pihaknya sebagai hiburan masyarakat. Pada kegiatan yang dukungan Karang Taruna Kecamatan serta Muspika Kecamatan Sagalaherang itu, kata Yudi, juga menampilkan berbagai lomba kesenian tradisional.
“Hiburan rakyat ini untuk lebih melekatkan produk Sampoerna kepada masyarakat. Karena, kalau hanya dipromosikan di televisi, tetapi masyarakat tidak tahu, saya rasa kurang optimal. Mudah-mudahan, melalui acara hiburan dangdut ini, masyarakat lebih mengenal produk Sanpoerna,” katanya.
“Lomba tradisional yang digelar, diantaranya balap karung, kelereng sendok, balap makan kerupuk dan lomba joged,” sambungnya.
Meski sebelumya sempat diguyur hujan dan membuat lapangan becek, namun hal itu tidak menghalangi masyarakat untuk menonton acara Sampoerna Hijau Kreasi Asyik. Acara pun berlangsung tertib dengan pengawalan dari pihak kepolisian.

http://pasundanekspres.co.id

Sabtu, 23 April 2011

Cisanti, Menerangi Peradaban Pulau Jawa

BANDUNG, KOMPAS.com -- Siang itu, Mang Aep (43) hanya menatap kosong rombongan ikan yang bergerak-gerak di tengah Situ Cisanti, danau seluas 10 hektar di kaki Gunung Wayang, Bandung Selatan. Angin dingin bertiup kencang, karena sumber air hulu Sungai Citarum tersebut terletak pada kawasan hutan berketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.
“Kalau angin begini, biasanya ikan tidak mau makan umpan,” ujar Mang Aep memberi alasan bahwa ia tak juga melempar mata pancingnya ke tengah danau. Hari itu Jumat (4/3), terlihat lima pemancing duduk berpencar di pinggir danau. Kalau lagi mujur, bapak lima anak ini bisa memperoleh satu kilogram ikan. Tidak dijual, tapi untuk makan sehari-hari keluarganya.
Sebuah perahu berisi empat pencari lumut hilir mudik mengambil lumut di dasar danau. “Lumut ini dijual sampai ke Waduk Saguling, Cirata, hingga Jatiluhur untuk umpan pancing ikan. Lumayan, sehari bisa memperoleh hasil jual lumut Rp 5.000-Rp 10.000 per orang,” kata Oman (58), salah seorang juru kunci di danau itu.
Lumut yang tumbuh subur di dasar danau juga merupakan sumber pakan ikan-ikan yang ditebarkan di danau itu. Ikan-ikan di danau ini ditebarkan  pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten, maupun dinas/instansi terkait seperti Perum Perhutani.
Hari Sabtu (5/3) misalnya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menebar 25.000 ekor ikan Nila dan 500 ekor ikan Koi di Situ Cisanti. “Kami tinggal memancingnya dan tidak pernah memberi makan karena yang menyediakan pakannya, sudah disediakan alam,” ujar Aep pendek.
Ikan dan lumut, hanyalah secuil potensi ekonomi Cisanti yang sangat bermanfaat bagi kehidupan warga. Potensi eknomi yang sangat besar dari situ yang terletak di Desa Hutan Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung ini adalah tak pernah berhenti mengaliri Sungai Citarum.
Kawasan sungai purba Citarum adalah daerah aliran sungai (DAS) utama di Provinsi Jabar yang melewati dan mengairi Waduk Saguling di Kabupaten Bandung, Waduk Cirata di perbatasan Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta dan Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta.
Ketiga waduk ini menghasilkan 2.585 megawatt listrik pada jaringan interkoneksi Pulau Jawa dan Bali.
Sejak berpuluh tahun lalu Cisanti, melalui ketiga waduk ini menerangi peradaban hampir separuh warga negara yang tinggal di kedua pulau padat itu.
Di hilir, air Citarum digunakan untuk mengairi 300.000 sawah di delapan kabupaten kota, termasuk lumbung padi nasional, Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, dan Indramayu. Air Citarum juga merupakan bahan baku air minum 80 persen kebutuhan air minum warga DKI Jakarta.
Perambahan   
Pasang surut peradaban juga pernah mendera Cisanti, pasca reformasi. Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari Tarumajaya, Agus Darajat mengisahkan, kawasan petak 73 seluas 265 hektar di hulu Cisanti dirambah 334 kepala keluarga petani. Aktivitas itu berlangsung sejak tahun 1999 hingga 2003. Komoditas yang ditanam adalah kentang, kubis, atau wortel. Di daerah kaki Gunung Wayang ini tanahnya subur sehingga satu hektar lahan bisa menghasilan 15-20 ton kentang per sekali panen. Jika harga kentang Rp 5.000 saja per kg, berarti sudah Rp 100 juta, modalnya hanya Rp 50 juta-an.
Selain itu perambahan juga terkait kepemilikan tanah yang sempit akibat tekanan penduduk. Di Kecamatan Kertasari, menurut Dede Jauhari, seorang penggerak Masyarakat Peduli Sumber Daya Alam setempat, dihuni 70.000 penduduk atau 12 ribu kepala keluarga yang hampir seluruhnya berusaha tani.
Padahal tanah milik yang kini dijadikan lahan pertanian sayur mayur hanya 700 hektar saja.  Selain itu ada lahan 1.150 hektar eks perkebunan kina yang kini sudah disulap menjadi lahan sayur oleh 1.250 petani. Lahan itu terletak di Desa Cikembang, 600 hektar, Tarumajaya, 170 hektar, Sukapura 200 hektar dan Cibeureum 1.500 hektar.
“Tanah itu sudah 13 tahun digarap petani dengan cara menyewa. Satu petani rata-rata menggarap 0,5 hektar dan 1 petani rata-rata memiliki 4 buruh tani,” ujar Agus. Kabarnya pihak perkebunan juga terus memproses perpanjangan HGU, namun Agus, bisa memprediksi harus kemana lagi petani juga harus terusir dari lahan itu.
Akibat perambahan hutan di sekitar Situ Cisanti, lekukan gunung yang melingkari danau tersebut hanya terlihat warna kecoklatan dan kadang hitam karena digunakan sebagai lahan pertanian. Karena merupakan daerah hulu, apa yang menimpa pasti lebih parah lagi peristiwanya di hilir. Malah tujuh mata air sebagian sempat tidak mengeluarkan air. Akibat paling parah adalah air danau yang menyusut dan kemudian terlihat seperti rawa-rawa karena tertimbun tanah dari atas yang tergerus air hujan.
Agus Deradjat mengungkapkan, komitmen bersama dari masyarakat untuk mengembalikan hijaunya Situ Cisanti memegang peranan paling penting. Buktinya setelah 334 KK petani tersebut tidak menggarap kawasan itu lagi sejak 2003, debit air Cisanti agak stabil. Namun sebagian besar kawasan berlereng terjal di sekitarnya masih dipenuhi lahan pertanian semusim yang tidak memperhatikan kaidah konservasi.
Pada awalnya kawasan itu gundul, lalu inisiatif masyarakat Citarum Bergetar (bersih, geulis, lestari) tahun 2000-2003 bergiat menyadarkan dan melakukan pendekatan kepada petani. Mereka akhirnya mau turun, namun tetap menggarap dengan menanami kopi. Mereka tidak lagi menaman sayur yang menyumbang laju erosi  cukup tinggi terhadap sungai.
Tujuh mata air
Situ Cisanti bersumber dari tujuh mata air, masing-masing bernama Pangsiraman, Cikolebere, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung dan Cisanti. Setiap mata air, menurut mitos, memiliki kesaktian. Di mata air Pangsiraman, misalnya, selalu menjadi tempat mandi bagi mereka yang ingin mencari jodoh, jabatan atau kekayaan. Bagi yang ingin mendapatkan ketenangan bathin bisa bermandi di mata air Cikahuripan, sedangkan untuk memperoleh kesaktian mandi di mata air Cikawadukan.
“Mitos ini masih tetap menjadi cerita di kalangan masyarakat Sunda. Bahkan, ada sejumlah pejabat dan masyarakat yang selalu datang mandi di sejumlah mata air di sekitar Situ Cisanti ,” kata Dudu Dudu Durahman, pimpinan Perhutani di Cisanti.
Konon,  ada mitos yang menyebutkan kawasan Cisanti merupakan tempat petilasan Sembah Dalem Dipati Ukur. Dipati Ukur, yang konon kaya raya pada zamannya, lalu bermeditasi di Gunung Wayang.  “Beliau bersemedi seperti ingin melimpahkan kekayaannya, lalu tilem (menghilang) ke dalam air dan munculah mata air” ujar Oman.
Dipati Ukur bukan fiksi, melainkan tokoh sejarah manusia Sunda, wedana para bupati Priangan bawahan Mataram pada abad ke-17. Ia adalah seorang wedana yang telah memimpin sebuah pasukan besar untuk menyerang Belanda di Batavia (1628) atas perintah Mataram.
Dipati Ukur kemudan ditelikung oleh pimpinan masyarakat Sunda lain yang diajak angkat senjata, menikam dari belakang dan melaporkan niat pemberontakannya kepada Sultan Mataram. Dipati Ukur dan pengikutnya kemudian dihancurkan.
Boleh jadi antara mitos dan sejarah itu saling terkait. Ketika beratus tahun kemudian, ribuan keturunan Dipati Ukur “menelikung” Situ Cisanti dan Sungai Citarum, generasi itu pun menghancurkan kehidupannya sendiri. (Dedi Muhtadi dan Jannes Eudes Wawa)

*Tulisan ini merupakan naskah asli, sehingga berbeda dengan versi KOMPAS Cetak yang space-nya terbatas

http://regional.kompas.com/

AKBP M. Awal, "Subang Kondusif"

Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar M. Awal Chairuddin, S.I.K., M.H. meminta seluruh jajarannya bersikap jujur dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan baik sebagai aggota, staf maupun kepala fungsi, bagian atau kepala kepolisian sektor. Sebab kejujuran menjadi bekal dalam tindakan dan pekerjaan yang lebih baik lagi.

"Selain itu, berlaku adil dan tidak diskriminatif dalam bertindak terutama pada perkara yang sebenarnya bisa diselesaikan segera. Jangan sampai salah kaprah apalagi diuangkan," tandas Kapolres usai mendengarkan paparan dari Kepala Polres sebelumnya, Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si. di Aula Mapolres Subang, Jumat (21/4) sore.

Sebagai Kapolres baru, dirinya tentu akan melanjutkan apa yang telah berjalan baik dan berusaha meningkatkan apa yang kurang. "Yang jelas, kalau Pak Kapolda mencanangkan Jabar Kondusif 2011, saya pun mulai saat ini mencanangkan Subang Kondusif 2011. Dan untuk pelaksanaannya, saya yakin sebagai anggota Polri semua sudah paham," ungkapnya.

Untuk itulah, seluruh jajaran Polres Subang terus berkiprah dengan berbagai kegiatan proaktif dan preventif sehingga sekecil apa pun tugas dapat diantisipasi sedini mungkin dan tidak terkesan kecolongan. Apalagi sebagaimana yang telah dipaparkan Kapolres sebelumnya, Subang memiliki 3 daerah berbeda, yakni utara, tengah, dan selatan, mulai pesisir, dataran, dan pegunungan.

Awal yang seangkatan dengan Dadang dilantik bersama perwira lainnya di Mapolda Jabar, Jumat (22/4) pagi. Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekpri Wakapolri Spripim Polri, sedangkan Dadang Hartanto mendapat kepercayaan sebagai Kapolres Cianjur. Secara resmi kenal pamit akan dilangsungkan di Aula Pemkab Subang, Senin (24/4) malam. (B.76)**


http://www.klik-galamedia.com/

Pantura Subang Macet, Pengendara Diimbau Via Jalur Alternatif

Libur paskah, kepadatan kendaraan dari Jakarta menuju Cirebon melalui jalur Pantura Subang, hingga Sabtu (23/4),masih terasa.
Ratusan kendaraan masih mengalir menuju pantura Cirebon, setelah pada seharian kemarin Jumat (22/4) jalur pantura Subang macet. Penyebab kemacetan dipicu sopir kurang disiplin menyalip hingga mandeg. Juga, akibat masih perbaikan jalan disejumlah ruas titik di Pantura. Diprediksi, intensitas kendaraan dijalur ini akan terus meningkat pada sore hingga Minggu (24/4).
Kasatlantas Polres Subang AKP Agun Guntoro, Sabtu (23/4), menjelaskan, jalur pantura Subang kini ramai lancar. Setelah pada dua hari lalu, diakui Agun, jalur ini mengalami kepadatan kendaraan yang datang dari arah Barat menuju Timur. ” Peningkatan ini karena hari libur paskah,” tukasnya.
Agun memprediksi, kepadatan kendaraan diwilayahnya ini kembali akan terasa pada Minggu (24/4) malam. Pada arus balik tersebut, lanjut Agun, pihaknya terus akan berkoordinasi dengan Polres Karawang karena titik simpul kemacetan berada pada perbaikan jembatan di Gamon diperbatasan Subang-Karawang.
“Untuk antisipasi itu, kita akan melakukan penguatan personil dititik tersebut. Juga bekerjasama dengan petugas lalu lintas di Polres Karawang,” pungkasnya.

(dadan/sir)


http://www.poskota.co.id/

Kamis, 21 April 2011

SMAN 2 Subang


SEJARAH PENDIRIAN SMA NEGERI 2 SUBANG

SMA Negeri 2 Subang merupakan salah satu sekolah lanjutan tingkat atas ( SLTA ) yang ada di Kabupaten Subang. SMA Negeri 2 Subang terletak di Jalan Dangdeur Km.5 Kelurahan Dangdeur Kecamatan / Kabupaten Subang.

SMA Negeri 2 Subang pada awal berdirinya merupakan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan ( SMPP ) yang pembukaannya didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0236/O/ 1973 tanggal 18 Desember 1973.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan di Kabupaten Subang serta tuntutan kebutuhan di masyarakat status SMPP Negeri Subang diganti menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas ( SMA ) Negeri 2 Subang dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0353/U/1985 tanggal 9 Agustus 1985.

SMA Negeri 2 Subang menempati tanah seluas 50.000 meter persegi dengan perincian 3.741 meter persegi digunakan untuk bangunan,8.270 meter persegi dipakai sebagai sarana olah raga,9.012 meter persegi berupa halaman dan taman,dan sisanya 25.537 meter persegi berupa tanah kebun.

dilihat dari prospek masa depannya merupakan salah satu kebanggaan dan sekaligus tumpuan harapan masyarakat Subang dalam mempersiapkan generasi muda yang cerdas, tangguh, terampil dalam menggapai masa depannya. Harapan masyarakat tersebut bukanlah harapan kosong dan muluk-muluk melainkan berdasarkan realita SMA Negeri 2 Subang yang memiliki integritas yang kuat dan komitmen yang tinggi dalam membina dan mempersiapkan menjadi generasi yang potensial dalam Sumber Daya Manusianya.

Untuk menyambut harapan, tumpuan dan sekaligus tantangan yang representatif, membanggakan dan layak untuk dibanggakan, maka semua pihak terutama pihak sekolah harus mampu mempersiapkan diri dengan program-program yang rasional, universal dan realistis sebanding dengan kemauan dan kemampuan yang tersedia dan/atau yang dimungkinkan harus tersedia. SMA Negeri 2 Subang dalam perkembangannya tidak boleh hanya bangga dengan apa yang telah dicapai, melainkan harus mampu mencapai lebih dari yang telah dicapai.

Visi dan Misi
1. Visi Sekolah :
  • Unggul dalam prestasi, beriman, terampil, dan berbudaya.
  • Berkualitas dalam persaingan masuk perguruan tinggi baik melalui SPMB maupun PMDK
  • Berprestasi dan berkualitas dibidang Karya Ilmiah Remaja dan Vocasional Skill lainnya
  • Berkualitas dalam beribadah Kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Berkualitas dibidang Seni dan Budaya
  • Berkualitas dibidang Olahraga
  • Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kedisiplinan dan peran serta dalam kemasyarakatan

Indikator :

  • Unggul Dalam Prestasi Akademik.
  • Unggul Dalam Aplikasi Ilmu Pengetahuan.
  • Unggul Dalam Disiplin.
  • Unggul Dalam Kegiatan Seni dan Olah Raga.
  • Unggul Dalam Aktivitas Keagamaan.
2. Misi Sekolah

  • Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dengan mengarah kepada pemberdayaan siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
  • Menumbuhkan motivasi/semangat unggul kepada seluruh warga sekolah.
  • Menumbuhkan kemampuan berkreativitas dalam kegiatan ilmiah remaja,seni,dan olah raga dengan didasari disiplin yang tinggi.
  • Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama, serta budaya bangsa yang menjadikan manusia berbudi pekerti baik, sehingga menjadi sumber kearifan dalam pergaulan maupun dalam bertindak.
  • Menerapkan manajemen partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah, masyarakat sekitar serta orang tua siswa.

Tujan pendidikan di SMANDA

A. Tujuan Sekolah

  • Prosentase lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2009 minimal 70 %
  • Perolehan Nilai UN tiap mata pelajaran pada tahun 2009 minimal 7,8
  • Memiliki Kelompok Ilmiah Remaja (Olympiade) minimal menjadi juara di Tingkat Kabupaten.
  • Memiliki Kelompok Bahasa Inggris yang berorientasi pada pariwisata dan Terjemahan serta berprestasi minimal tingkat Kabupaten pada tahun 2009.
  • Memiliki kelompok Qori'at dan Qiro'ah dan berperestasi minimal tingkat Kabupaten pada tahun 2009.
  • Memiliki group kesenian daerah yang mampu tampil di tingkat tingkat kabupaten.
  • Membentuk peserta didik untuk berwawasan luas, beriman, dan berbudaya.


B. Sasaran Sekolah

  • Mensosialisasikan KSPBK dan life skill kepada warga sekolah
  • Mengirimkan guru mata pelajaran untuk mengikuti diklat penyusunan silabus
  • berbasis kompotensi (KBK) untuk setiap mata pelajaran
  • Study banding ke SMA pelaksana KSPBK dan life skill
  • Meningkatkan guru dalam Peroses Belajar Mengajar
  • Kelompok Ilmiah remaja mendapat nominasi pada kejuaraan di tingkat kabupaten dan propinsi
  • Mendapat nominasi pada kejuaraan Olimpiade tingkat kabupaten dan propinsi dibidang matematika, fisika, kimia, dan biologi
  • Mendapat nominasi pada kejuaraan pidato dan cerdas cermat bahasa inggris
  • Kemampuan/daya serap klasikal mencapai nilai £ 7,75
  • Perolehan nilai UN tiap mata pelajaran minimal 7,8
  • Lulusan yang diharapkan masuk perguruan tinggi negeri 70 %.

Identifikasi Tantangan Nyata yang dihadapi Sekolah.

  • KBK pada guru-guru belum tersosialisasikan ke seluruh guru dari 54 guru, 45 guru yang mengikuti training di Kabupaten .Jadi sekitar 9 guru yang belum mengikuti training.
  • Pengiriman guru untuk mengikuti latihan KBK di tingkat Propinsi baru diikuti oleh mata pelajaran tertentu dari 15 mata pelajaran baru 11 mata pelajaran yang dikirim, jadi sekitar 4 mata pelajaran yang belum mengikuti pelatihan.
  • Peserta KIR 60 orang siswa, sedang kan yang diharapkan 80 siswa jadi 20 siswa lagi. Kemudian kejuaraan olimpiade diharapkan meraih juara 1 bidang Biologi, Fisika, Kimia, Matematika dll.. Kondisi nyata juara 1 bidang biologi, sedangkan yang lainnya 2,3 dan harapan. Sedangkan untuk kejuaran pidato bahasa inggris juara 1 perempuan sedangkan laki-laki jadi juara3.
  • Kemampuan/daya serap klasikal mencapai nilai £ 7,8, kondisi nyata mencapai 7,2, jadi yang belum tercapai sekitar 0,6. Nilai UN rata-rata baru mencapai 7.0, sedangkan yang ingin dicapai 7,8, jadi sekitar 0,8 yang belum tercapai.
  • Kegiatan tambahan pelajaran belum terlaksana secara optimal untuk menghasilkan kemampuan daya serap yang lebih besar dari sebelumnya, untuk perolehan nilai UAN minimal, serta untuk memperbanyak lulusan yang masuk ke perguruan tinggi.
  • Lulusan SMA Negeri 2 Subang adalah 323 orang yang diterima di perguruan tinggi negeri dan Swasta sekitar sekitar 65%, sedangkan yang ingin dicapai adalah 80%.

Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Subang


SMA Negeri 2 Subang merupakan salah satu sekual terluas di Kabupaten Subang, bahkan termasuk sekolah terluas di Jawabarat.Keliling tanah seluruhnya mencapai

1460 m. Dibawah ini merupakan perincimengenai sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Subang
  • Labolatorium Biology
  • Labolatorium Fisika
  • Gedung Olahraga
  • Aula Terbuka
  • Perpustakaan
  • Ruang UKS
  • Labolatorium Bahasa
  • 2 ruang Labolatorium Komputer
  • Ruang Multimedia
  • Masjid
  • Ruang Serbaguna
  • Ruang Osis
  • Ruang Dewan Ambalan
  • Ruang Pecinta Alam
  • Ruang Paskibra
  • Ruang KIR

Ekskul di Smanda 

  • OSIS SMA N 2 SUBANG
  • Dewan Ambalan Sudirman ~ Cut Nyak Dhien.
  • PMR
  • Paskibra
  • KIR
  • Pecinta alam Wanagiri
  • Rohis Al-Ban'na
  • MIKIS SMANDA (Media Informasi dan Komunikasi)
  • Sepak Bola
  • Paduan Suara
  • Volley Ball
  • Bulu tangkis
  • Basket Of SMANDA
  • Modern Dance
  • Karate
  • Taek Kwondo
  • Footsall

Kesenian Gembyung

Gembyung adalah ensambel musik yang terdiri dari beberapa waditra terbang dengan tarompet yang merupakan jenis kesenian bernafaskan Islam. Meskipun demikian, di lapangan ditemukan beberapa kesenian Gembyung yang tidak menggunakan waditra tarompet.
Gembyung merupakan jenis kesenian tradisional khas daerah Subang yang sampai sekarang masih terus dimainkan. Gembyung biasa dimainkan untuk hiburan rakyat seperti pesta khitanan dan perkawinan atau acara hiburan lainnya dan juga digunakan untuk upacara adat seperti halnya Ruatan bumi, minta hujan dan mapag dewi sri. Dalam perkembangannya saat ini, g
embyung tidak hanya sebagai seni auditif, tapi sudah menjadi seni pertunjukan yang melibatkan unsur seni lain seperti seni tari.


http://www.subang.go.id/ 

ITB Siap Buka S-2 Kelautan

Menteri Kelautan Perikanan Fadel Muhammad berencana membuka program magister (S-2) dalam bidang Ilmu Kelautan dan Perikanan tahun ini. Rencana tersebut akan diwujudkan melalui kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Fadel berharap, ITB bisa memelopori entrepreneur bidang perikanan dan kelautan di Indonesia. “Kami bekerja sama dengan ITB untuk membuat program S-2 sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai di lapangan. Kita akan buat kelas khusus di ITB,” kata Fadel baru-baru ini. 

Insinyur lulusan ITB angkatan '72 ini berharap, ITB bisa memelopori entrepreneur terutama bidang perikanan dengan memanfaatkan bahari. Rencananya, program S-2 kelautan dan perikanan mulai dikerjakan tahun ini.

“Entrepreneur bahari adalah orang-orang yang bisa berusaha di bidang kelautan perikanan dengan memanfaatkan laut untuk usaha mereka. Misalnya memanfaatkan rumput laut, budidaya ikan, dan lainnya. Dan ini didukung Rektor ITB,” katanya menerangkan.

Selain akan membuka program S-2, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga menggandeng beberapa perguruan tinggi, termasuk ITB untuk membangun Institut Kelautan Indonesia. Anggaran pembangunan institut tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi dapat bantuan dari Pemerintah Korea.

“Korea memberikan bantuan penuh Rp350 miliar untuk bangunan dan lainnya. Pembangunn institut ini rencananya mulai tahun depan,” Fadel menambahkan.

Lokasi institut akan berada di Subang, Jawa Barat. Fadel menjelaskan, pihak Korea meminta agar lokasi institut tidak jauh-jauh dari ibu kota Indonesia, Jakarta. “Kami telah berdiskusi dengan Rektor ITB soal bantuan Korea ini. Sekarang kami atur untuk membangun di Subang,” ujarnya.(rfa)

http://kampus.okezone.com/

Ratusan Buruh Pabrik Kesurupan

Subang: Ratusan buruh pabrik PT Hyundong Indonesia di Jalan Raya Wantilan Cipendeuy, Subang, Jawa Barat, kesurupan massal, baru-baru ini. Akibatnya, aktivitas pabrik diliburkan sementara waktu.

Adi, warga, menuturkan, kesurupan terjadi saat karyawan pabrik tengah bekerja. Tiba-tiba seorang di antara mereka mengamuk dan meronta. Hal ini diikuti buruh lain secara. Sebagian ada yang pingsan tak sadarkan diri.

Manajemen perusahaan kemudian mengevakuasi para buruh ke luar areal pabrik, seperti ke rumah penduduk. Mereka mengobati para buruh yang kesurupan dengan berbagai cara, termasuk memanggil para ustaz.(ULF)


http://berita.liputan6.com/

Nyawa TKW Ditebus dengan Hafalan Alquran

Tenaga kerja wanita Siti Zainab telah divonis hukuman mati oleh pengadilan Arab Saudi lantaran terbukti membunuh majikannya pada 1998 di Madinah. Namun pihak keluarga korban memaafkan Siti Zainab asalkan memenuhi dengan satu syarat. Yaitu mau menghafalkan Alquran.

“Dari 23 yang terkena ancaman hukum pancung (mati) akibat kasus pembunuhan, dua TKI yaitu Darsem Binti Daud Tawar (25), asal Subang dan Siti Zainab Binti Duhri Rupa asal Bangkalan, Madura, telah dibebaskan dari hukuman mati (qishash) dengan pemaafan keluarga korban serta digantikan diyat (pembayaran denda),” jelas Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, dalam siaran persnya di Jakarta.

Siti Zainab masih lebih beruntung dari Darsem Binti Daud Tawar. TKW asal Subang itu baru bisa bebas setelah membayar diyat sebesar sebesar 2 Juta Real Saudi atau setara Rp 4,7 miliar.

Disebutkan, Zainab sudah menghafalkan 24 juz Alquran lebih sehingga tinggal empat juz saja yang harus dihafalkannya.

Zainab dan Darsem merupakan dua TKW yang terbebas dari hukuman mati atas lobi Pemerintah RI yang kemudian ditegaskan dalam kesepakatan antara Menkum HAM Patrialis Akbar dengan Menteri Kehakiman Arab Saudi, Mohammad Bin Abdul Karim Al Isya di Riyadh, Rabu 13 April 201.

Bersama kedua orang ini, pemerintah Arab Saudi juga membebaskan 316 WNI/TKI yang bermasalah di negeri penghasil minyak itu.
(ful)

http://news.okezone.com/

Selasa, 19 April 2011

Jadi Terdakwa Korupsi, Bupati Subang Akan Segera Dinonaktifkan

Bupati Subang Eep Hidayat akan segera dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu mengingat statusnya yang sudah jadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi upah pungut pada 2005-2008 di Kabupaten Subang.

"Itu (penonaktifan - red) pasti diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang ada. Kalau sudah jadi terdakwa, tentu harus ada penonaktifan," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan di Rutan Kebon Waru, Jalan Jakarta, Selasa (19/4/2011).

Untuk memberhentikan Eep, itu jadi kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Mendagri. Di mana Eep akan diberhentikan sementara setelah Mendagri mengeluarkan keputusannya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu register perkara Eep di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PN Bandung. Setelah mendapat register, Pemprov akan meneruskannya ke Depdagri sehingga keputusan penghentian sementara Eep bisa segera keluar.

"Nanti akan kita proses kalau registernya sudah kita terima," terangnya.

Heryawan mengatakan, Eep pun sudah mengerti bahwa ia memang harus diberhentikan dari jabatannya untuk sementara. "Beliau sudah tahu (harus ada pemberhentian sementara) sebelum saya sampaikan," jelasnya.

Sementara untuk Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, Heryawan mengatakan yang bersangkutan masih berstatus tersangka, belum terdakwa. Sehingga, Mochtar tidak perlu diberhentikan sementara hingga statusnya naik menjadi terdakwa.

"Wali Kota Bekasi masih tersangka, belum dilimpahkan ke pengadilan," tandasnya.

(ors/ern)

http://bandung.detik.com/

Polisi Subang Bekuk Kurir Ganja

Kurir ganja  warga Gang Gunung Sunda, Kec Pasirkareumbi, Kab Subang, DH alias Acoy, 17, dibekuk petugas Satnarkoba Polres Subang, Senin (18/4) malam.
Setelah ditangkap, sang kurir ganja pun ber’nyanyi’,  barang haram tersebut milik bandar By, sehingga dengan sigap polisi pun menggeledah rumah By dan ditemukan ¼ Kg ganja kering siap edar disembunyikan di kandang ayam.  By kabur dan kini DPO Satnarkoba Polres Subang.
Kapolres Subang AKBP Dadang Hartanto melalui Kasat Narkoba AKP Iwan Setiawan, Selasa (19/4), membenarkan telah menangkap Acoy, kurir narkoba dari seorang bandar besar yang kini buron dan tengah diburu petugas satnarkoba.
“ Acoy ditangkap setelah petugas Satnarkoba berhasil mengelabui dengan menyaru sebagai pembeli,” ungkap Iwan.  Ditambahkan, dari tersangka Acoy, pihaknya menyita barang bukti 3 paket kecil ganja siap edar.
Dalam pengembangan, sang kurir membeberkan barang haram tersebut milik By dan petugas pun menggeledah rumah By. Saat digerebek By tak berada di rumah, hingga petugas menggeledah seluruh ruang rumah sampai ke kandang ayam, sebagaimana petunjuk Acoy.
Ternyata benar, dikandang ayam, petugas menemukan bungkusan berisi dua paket besar seharga Rp 500 ribu dan dua paket ukuran sedang Rp 100 ribu, seluruhnya seberat 250 gram.
Sementara itu, dalam pemeriksaan dihadapan petugas, Acoy menyebutkan, ia hanyalah seorang kurir yang memperoleh imbalan penjualan perpaket Rp 5000. Barang tersebut, kata Acoy, milik By, warga Subang.
“ Setiap menjual ganja dalam paket kecil Rp 50 ribu saya diberi upah oleh By Rp 5000. Saya tak mengira harus bernasib buruk gini,” katanya menyesal. (dadan/dms)

http://www.poskota.co.id

Ulat Bulu Menyerang Subang

Subang - Ulat bulu mulai menyerang pepohonan produktif di wilayah Subang, Jawa Barat. "Serangannya masih bersifat parsial," kata Tatang Gustian, Kepala Seksi Holtikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, kepada Tempo, Selasa, 19 April 2011.

Menurut Tatang, serangan ulat bulu baru muncul pada akhir pekan kemarin. Tapi, karena ketakutan, warga yang pepohonannya terkena serangan ulat bulu langsung melakukan tindakan sendiri-sendiri.

"Ada yang langsung menebangi pohonnya, ulatnya lalu dibakar," kata Tatang. Itu terjadi di Jalan Panji dekat kolam renang Tirta Gali 1. Pihaknya langsung melakukan sterilisasi lokasi bekas pohon mangga itu dengan sistem fogging.
 
Ruslan, warga Jalan Panji, mengatakan pemilik pohon mangga terpaksa langsung menebang pohon karena takut serangan ulat bulu cepat menyebar ke pepohonan lainnya. "Karena geli dan menakutkan," ujar Ruslan.

Sedangkan Sugianto, pemilik tiga pohon mangga di Kampung Cihuni, Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, langsung melaporkan kejadian tidak biasa tersebut kepada petugas Dinas Pertanian.

"Kami kemudian memberantasnya bersama-sama dengan menggunakan semprotan pestisida," kata Sugianto. Ia mengaku serangan ulat bulu ke pohon mangga miliknya baru terjadi akhir pekan kemarin.

Untuk mengantisipasi serangan ulat bulu susulan, Tatang telah menginstruksikan para Petugas Pengendali Hama Organisme Pengganggu Tanaman (PPHOPT) di setiap kecamatan. "Kecuali melakukan penyisiran secara langsung, mereka juga diminta merespons segera setiap pengaduan warga," papar Tatang.

NANANG SUTISNA 


http://www.tempointeraktif.com/

Heryawan Kunjungi Bupati Subang dan Walikota Bekasi di Rutan

Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengunjungi Bupati Subang Eep Hidayat dan Walikota Bekasi Mochtar Mohamad di Rutan Kebon Waru, Selasa (19/3/2011). Keduanya mendekam di sel tahanan karena terjerat kasus dugaan korupsi. Eep kini sudah menjalani persidangan, sementara Mochtar berkas kasusnya masih menunggu P21.

Gubernur bersama Asisten I tiba di Rutan Kebon Waru sekitar 11.00 WIB. "Bapak langsung masuk ke ruangan Pak Kepala Rutan dan melakukan pertemuan dengan Bupati Subang dan Walikota Bekasi. Kalau Pak Rutan (Suharman-red) tidak ikut pertemuan, hanya menfasilitasi saja," ujar staff Humas Pemprov Jabar Alif Nur Anhar kepada detikbandung melalui telepon.

Alif mengaku tidak mengetahui persis apa yang dibicarakan gubernur dengan dua kepala daerah yang tengah terjerat kasus korupsi tersebut. "Intinya sih datang ke sini untuk silaturahmi dan juga membicarakan soal kedinasan. Ya mungkin mengenai persoalan kelangsungan pemerintahan daerah selama mereka ditahan," tutur Alif.

Kasus bupati subang soal kasus upah pungut kini sudah memasuki persidangan. Dakwaan dan eksepsi dari terdakwa sudah digelar Senin (18/4/2011). Sementara untuk kasus Walikota Bekasi dugaan penyuapan dalam pengurusan penghargaan Adipura. Politisi PDIP ini juga dijerat upaya penyuapan terkait pengesahan APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Tahun Anggaran (TA) 2010 dan pengelolaan serta pertanggungjawaban APBD Pemkot Bekasi TA 2009. Kasus walikota bekasi belum disidang.

(ern/ern)

http://bandung.detik.com/

IMI Jawa Barat Selenggarakan Balap Motor Piala Gubernur Jabar

BANDUNG, (PRLM).- Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, kembali menyelenggarakan Kejuaraan Daerah Balap Motor Piala Gubernur 2011.
Ketua Umum Pengprov IMI Jabar, Oke Djunjunan, saat peresmian Krejuda di Hotel Vue Palace Bandung, Selasa (19/4) mengatakan, untuk tahun ini kejurda balap motor akan diselenggarakan sebanyak lima seri yaitu di Subang, dua kali di Tasikmalaya, Karawang, dan final di Sirkuit Brigif 15 Kujang II Cimahi. "Seri pertama akan dilaksanakan di sirkuit permanen Subang minggu depan," ujarnya.
Oke menambahkan penyelenggaraan Kejurda ini diserahkan kepada klub-klub, sedangkan IMI Jabar hanya sebagai perantara dan mencari rekanan seperti sponsor. "IMI hanya sebagai regulator, sedangkan penyelenggara kejuaraan diserahkan kepada klub-klub di daerah," katanya.
Pada Kejurda Balap Motor Gubernur Cup ini akan mempertandingkan beberapa kelas wajib seperti bebek 125 cc 4 langkah tune up (MP1), bebek 110 cc 4 langkah tune up (MP2), bebek 125 cc 4 langkah tune up pemula A (MP3), bebek 110 cc 4 langkah tune up pemula A (MP4), bebek 125 cc 4 langkah standar pemula B (MP5), Matic s/d 130 cc 4 langkah standar open (MP7), dan matic s/d 150 cc (SM2).
Oke mengatakan, selain kelas wajib juga akan digelar supporting race seperti kelas scooter open, dan freestyle. "Tahun kemarin setiap serinya Kejurda diikuti 300 starter," katanya.
Tujuan diadakan Kejurda ini menurut Oke adalah untuk sarana pembinaan bibit-bibit atlet di Indonesia di bidang olah raga balap motor, untuk diorbitkan di tingkat internasional. "Tidak menutup kemungkinan di Gubernur Cup ini sebagai seleksi atlet yang akan masuk tim PON," ujarnya.
Oke menambahkan akan terus melakukan pembenahan, agar kualitas penyelenggaraan bisa lebih baik lagi. "Setiap peserta diwajibkan menggunakan transporder," katanya.
Balap motor Gubernur Cup ini juga akan diikuti oleh pembalap-pembalap nasional asal Jawa Barat seperti Anggi Permana, Irvan Chupenk, Adi Bontot, Owie Nurhuda, dan Feizy Juniardith.(A-193/A-26).***

http://www.pikiran-rakyat.com

Darsem dan Realitas TKW

* Oleh Nurul Himawan

BEBERAPA waktu lalu, kita memperoleh kabar tentang pemerkosaan terhadap Darsem (30). Kasus tindak kekerasan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi itu menambah deretan panjang nasib memilukan perempuan Indonesia di negeri orang.

Kasus itu jadi sorotan dunia internasional karena Darsem binti Dawud Tawar, asal Subang, Jawa Barat, justru dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Riyadh atas pengakuannya telah membunuh sang majikan. Darsem neyatakan terpaksa membunuh untuk membela diri karena sang majikan hendak memerkosa.

Darsem dinyatakan terbukti bersalah membunuh si majikan, warga negara Yaman, Desember 2007. Majelis hakim sidang pengadilan di Riyadh, 6 Mei 2009, memvonis hukuman pancung bagi Darsem.

Melalui kerja sama dengan Lajnah Islah (Komisi Jasa Baik untuk Perdamaian dan Pemberian Maaf) Riyadh dan pejabat Kantor Gubernur Riyadh, Darsem akhirnya mendapat pemaafan (tanazul) dari ahli waris korban. Pada 7 Januari 2011, ahli waris korban diwakili Asim bin Sali Assegaf bersedia memaafkan Darsem dengan kompensasi uang diyat (ganti rugi/santunan) 2 juta Sar (setara Rp 4,7 miliar) yang harus diserahkan ke ahli waris korban dalam jangka waktu enam bulan. Pernyataan tanazul itu disampaikan KBRI ke pengadilan Riyadh untuk pemrosesan selanjutnya.

Tiga Hal Penting

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Gumelar, Kamis (3/3), menyatakan uang tebusan siap dibayarkan pemerintah bila upaya hukum naik banding yang diajukan gagal. Pemerintah menunggu keputusan banding yang bisa berlangsung hingga enam bulan ke depan.

Kasus Darsem, sekali lagi, merupakan pelajaran sangat mahal bagi pemerintah. Kasus tindak kekerasan dan pelecehan hak asasi manusia (HAM) terhadap TKW harus diakhiri. Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan tindak kekerasan terhadap TKW sampai saat ini terbilang merebak. Ribuan TKW mengalami kekerasan pada 11 bulan terakhir. Berdasar data Migrant Care, ada 5.636 TKW menghadapi kasus serius dalam 11 bulan.

Sedikitnya ada tiga hal utama yang harus jadi perhatian pemerintah. Pertama, kasus tindak kekerasan terhadap TKW hendaknya jadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi menyeluruh penempatan dan perlindungan buruh migran karena terbukti gagal melindungi. Kedua, evaluasi kinerja legislatif secara menyeluruh, baik di tingkat legislasi, pengawasan, maupun anggaran.

Tahun 2010, revisi UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri telah jadi prioritas Prolegnas DPR. Namun laporan kemajuan proses pembahasan belum tampak.
Bahkan Maret DPR belum selesai membuat draf legal. Itu akibat kelemahan kinerja dan rendahnya produktivitas legislasi DPR.

Ketiga, evaluasi terhadap kinerja kabinet, terutama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Luar Negeri. Keterulangan kasus serupa yang sering terjadi bisa menjadi pertimbangan bagi Presiden untuk mengevaluasi kinerja kabinet di tengah sinyal kuat akan terjadi perombakan kabinet. Pemerintah seharusnya menegosiasikan dan menyepakati perjanjian bilateral dengan negara penerima TKW.

Secara multilateral, ada perjanjian internasional yang memberikan perlindungan pada buruh migran, yaitu International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families (Konvensi Buruh Migran). Selain itu, perlu melibatkan organisasi dunia yang memiliki perhatian besar terhadap perlindungan pekerja migran untuk memperbaiki regulasi perlindungan TKW oleh pemerintah. Sebab, selama ini pengaturan perlindungan TKW harus tunduk pada peraturan ketenagakerjaan negara penerima TKW.

Organisasi dunia yang bisa dilibatkan dalam perlindungan TKW antara lain Organisasi Migran Internasional (International Organization for Migration/IOM), Organisasi Buruh Internasional (International Labor Organization/ILO), dan United Nations Fund for Population Activity (UNFPA). Ketiga organisasi dunia itu memiliki jaringan kerja luas di Asia, Afrika, Amerika Latin, Eropa, dan Australia, serta dipercaya mampu melindungi TKW dunia.

Jadi pemerintah harus bersikap antisipatif, tegas, punya konsep penanggulangan yang jelas, konkret, dan keberanian agar bisa mengatasi berbagai kasus tindak kekerasan atau pelanggaran HAM terhadap TKW di negeri orang. Pemerintah jangan berkesan lembek dan tak berani bertindak tegas terhadap negara-negara penerima TKW.

Tugas dan fungsi pemerintahlah untuk mengatur dan menjamin kesejahteraan serta keselamatan yang jadi hak setiap warga negara dari segala kejahatan, pelanggaran HAM, kebodohan, dan kemiskinan. UUD 1945 menyatakan negara ini adalah negara kesejahteraan (welfare state). Pemerintah memiliki tugas dan kewajiban menyejahterakan kehidupan warga negara.

Salah satu implementasi adalah memberikan peluang kerja seluas-luasnya di negara sendiri. Tak cukup dengan melontarkan pernyataan bahwa banyak TKW sukses, seperti belakangan diucapkan Wakil Presiden Boediono. Kini, saatnya pemerintah memperbaiki diri dengan banyak belajar dari kasus tindak kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap TKW. (51)

- Nurul Himawan, mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas UNS Surakarta

Senin, 18 April 2011

Bisnis Online Hanya Dengan Klik Bisa Dapet Dollar



PTC ( Pay to Click).
Persiapan-2 untuk menampung hasil US Dollar apakah sudah anda persiapkan ? minimal anda harus  punya rekening  di Paypal dan Allertpay.
Daftarnya mudah dan gratis dan untuk verified menurut pengalaman saya paling cepat pakai nomor HP kita, nanti kita dapat SMS dan disitu ada 3 huruf atau angka yang harus kita masukkan ke kolom  konfirmasi, setelah itu selesai status kita sudah verified.
Menyinggung masalah PTC Scam, anda harus berpikir dengan logika sehingga tingkat kepercayaan anda cukup setengahnya saja, atau 50% percaya dan 50%  tidak percaya.
Mengapa kepercayaan hanya 50% saja ? karena yang kita jalani adalah bisnis dimana banyak  sekali yang punya kepentingan, apalagi namanya bisnis online dimana kita tidak tahu  lokasi PTC tersebut apalagi di Luar Negeri. Kalau saya pribadi kepercayaan berdasarkan naluri dan pengamatan.
Coba anda buka Daftar PTC Scam menurut Yudhitech, terakhir ditulis pada 13 September 2009 oleh Yudhi dan disitu didaftar tercantum bestbux.info scam, namun saya lihat di tahun 2011 sampai bulan April 2011, pembayarannya  (Payment proof) lancar, demikian juga Mysteryptc, upline saya dan referralnya juga lancar dibayarnya setelah masa pending selesai. Jika anda withdraw maka masa pending adalah 60 hari kerja atau kira-2 90 hari kalender terhitung sejak saya ngajukan withdraw.
Makanya tetap semangat dan pantang menyerah, lakukan usaha, ikhtiar dan serahkan sepenuhnya hasilnya kepada Allah semoga semuanya lancar dibayar.
Untuk PTC Luar Negeri setelah saya amati per clicknya mulai 0,01 USD – 100 USD per click.
Kalau yang 1 cent USD pay out nya 1-5 USD ; kalau 10 cent USD pay outnya 20 – 50 USD, kalau 1 USD – 10 USD pay outnya  1,000 USD  ; kalau yang per klick $100 USD Pay Outnya  $ 100,000 USD dan masa pendingnya rata-2 sama yakni 60 hari kerja atau 90 hari kalender.
Berikut ini saya tuliskan lagi beberapa PTC luar Negeri yang bagus untuk kita ikuti dan kalau kita  mengikuti aturan permainannya maka  kita akan terancam kaya karena rekening kita akan kebanjiran US Dollar.
Dan kalau kita mau cepat Pay Out, harus Upgrade ke level yang diatasnya misalnya dari level Standar ke Premium, Gold atau Ultimate agar kita dapat penghasilan juga dari referral kita, konsekwensinya kita harus keluar uang $USD dan pembayarannya dari Paypal atau Allerpay kita (setelah sebelumnya kita isi dulu dengan beli Paypal atau Allertpay untuk mengisi account kita) Tapi jika tidak mau keluar uang dulu juga santai aja, toh walau lama tapi dapet duitnya dollar, gede pula.
Berikut ini saya tuliskan lagi  PTC Luar Negeri, kalau belum daftar silahkan daftar.

1. Gowellup, per klik $100 - $200 USD, Pay Out $95,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
2. Dollar GPT, per klik $10 USD, Pay Out $10,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
3. Fineptc.com, per klik $10 USD, Pay Out $10,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
4. Gainpay.org, per klik $5 USD, Pay Out $5,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.

5. TenDollarClick, per klik $10 USD, Pay Out $10,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
6. autopayouts, per klik $5 USD, Pay Out $10,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
7. Mysteryptc, per klik antara $1 - $5 USD, Pay Out $5,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
8. Twodollarclicks, per klik antara $2 – 5 USD, Pay Out $1,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
9. mysteryclickers, per klik antara $1 - $5 USD, Pay Out $5,000 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
10. Grandptc, per klik $ 1 USD dan pay out $ 1,000 USD, SILAHKAN KLIK DISINI  
11. Ptcsense.com, per klik $ 1 USD dan pay out $ 1,000 USD, SILAHKAN KLIK DISINI 
12. link2communion.com, mau daftar SILAHKAN KLIK
13. pocketfavorite.com, mau daftar SILAHKAN KLIK
14. magnetismail.com, mau daftar SILAHKAN KLIK
15. vibrantvitalities.com, mau daftar SILAHKAN KLIK

(untuk yang dicoret saya kurang yakin, karna kalo emang bener segitu bayarannya bakal banyak orang yang kaya mendadak. tapi untuk sekedar iseng sih ya boleh aj)

16. Neobux.com, per klik $ 0,001 - $ 0,01 USD dan pay out $ 2 USD, SILAHKAN KLIK DISINI 
17. Wizbux.com, per klik $ 0,001 - $ 0,01 USD dan pay out $ 2 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK DISINI.
18. Clixsense.com, per klik $ 0,001 - $ 0,02 USD dan pay out $ 2 USD, mau daftar SILAHKAN KLIK 
19. Contestbux.com, per klik $ 0,01 - $ 0,02 USD dan  no minimum pay out , mau daftar SILAHKAN KLIK
20. Klickbuck.com, per klik $ 0,04 USD dan  minimum pay out $ 5 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
21. Wordlinx.com, per klik $0.01 / $0.005 USD dan  minimum pay out $ 10 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
22. Logiptc.com, per klik VARIES dan  minimum pay out $ 5 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
23.Extremebux.net, per klik $0.005 - $0.01 dan  minimum pay out $ 2 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
24. Jzbux.com, per klik $ 0,01 USD dan  minimum pay out $ 3 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
25. Seedbux.com, per klik $0.002- $0.01 USD dan  minimum pay out $ 2 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
26. Tenadsplus.com, per klik $ 0,01 USD dan  minimum pay out $ 5 USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
27. Cashtream.com, per klik $0.00035 - $0.0035 USD dan  minimum pay out $0.10 PP $1.05 AP USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
28. Jillsclickcorner.com, per klik VARIES dan  minimum pay out $1.0 PP $1.01 AP USD , mau daftar SILAHKAN KLIK
29. Orbbux.com, per klik $ 0,01 USD dan  minimum pay out $ 0,10 AP & LP USD , mau daftar SILAHKAN KLIK


Untuk PTC Lokal apabila belum daftar :

30. KlikAjaDeh silahkan klik DISINI
31. SentraClix silahkan klik DISINI
32. Indostarbux silahkan klik DISINI
33. idr-clickit.com silahkan klik DISINI
34. Duitbux.com silahkan klik DISINI
35. Vistaclix.com silahkan klik DISINI
36. aslibux.com silahkan klik DISINI
37. dbclix.com silahkan klik DISINI
38. y-bux.com silahkan klik DISINI 

untuk PTC luar biasanya akan dibayar melalui Paypal, Alertpay, ataupun Liberty Reserve
untuk mendaftar silahkan klik disini

 

 


Minggu, 17 April 2011

Sidang Bupati Subang Tanpa Pengamanan Khusus

Tidak akan ada pengamanan khusus untuk menjaga sidang perdana Bupati Subang, Eep Hidayat di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Senin (18/4). Pengadilan pun tidak menerima laporan tentang kemungkinan aksi unjuk rasa dari pendukung Eep, namun untuk menghadapi berbagai kemungkinan, tetap akan disiagakan pasukan Dalmas Polda Jabar.
Menurut Humas PN Bandung, Sumantono, SH, seperti sidang perkara tipikor lainnya, sidang perdana Eep Hidayat akan dibuka untuk umum. Awak media massa pun dipersilahkan untuk meliput sidang itu, agar proses persidangan dapat diikuti oleh masyarakat luas.
"Juga ada permintaan dari Pemkab Subang agar sidang itu bisa diliput oleh media massa, agar Pemkab Subang memiliki dokumentasi pemberitaannya. Sidang ini memang sidang terbuka jadi boleh dilihat oleh masyarakat," kata Sumantono, seperti dikutip oleh Panitera Muda Tipikor, Susilo Nandang Bagio, Minggu (18/4)
Susilo menambahkan, tidak ada persiapan khusus untuk dalam pengamanan sidang Eep, dan sampai saat ini tidak ada kabar tentang rencana unjuk rasa dari pendukung Eep. Dia berharap tidak ada aksi unjuk rasa saat sidang nanti.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, Yuswa Kusumah Afandi, pada Kamis (14/4). Dia menghimbau masyarakat untuk menyerahkan perkara Eep ke mekanisme peradilan. "Biarkan hakim yang memutuskan apakah yang bersangkutan bersalah atau tidak," kata Yuswa. (A-132/A-147)***

http://www.pikiran-rakyat.com/

Sisingaan Milik Warga Subang

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Subang segera mendaftarkan kesenian tradisional Sisingaan ke Departemen Kehakiman RI di Jakarta untuk dipatenkan.
” Sisingaan ini kesenian tradisional dimiliki warga Subang. Kami tidak ingin, kesenian Sisingaan dicaplok oleh kabupaten, provinsi lain terlebih oleh negara tetangga seperti Malaysia,” ujar Ading Suherman, Kadisparpora Subang, ditemui Pos Kota disela sela festival Sisingaan di Alun alun Subang, Sabtu (16/4) siang.
Menurutnya, 65 persen kesenian tradisional di Jawa Barat, berada di Subang, diantaranya kesenian sisingaan. Dengan begitu, Ading mengajak masyarakat Subang melestarikan beragam kesenian peninggalan leluhur tatar sunda, terutama Sisingaan.
” Kami tak ingin Sisingaan milik Rakyat Subang ini diklaim negara lain. Untuk itu pada 2012 mendatang,Sisingaan ini akan kita daftarkan ke Depkeh RI di Jakarta agar mendapat hak paten,” tegasnya.
Ditempat yang sama, budayawan Subang, Edih AS, setuju Sisingaan Subang cepat dipatenkan agar mendapat Hak Atas Kekayaan Intelektual (KAHI) dari Depkeh RI.
” Lahirnya seni tradisional Sisingaan pada 1850 ini sebagai simbol perlawanan Rakyat Subang yang dipekerjakan rodi oleh kolonial Belanda. Saat itu meneer Hofland bertindak semena semena dengan mempekerjakan rakyat subang secara rodi,” ungkap lelaki berusia 72 tahun itu.
Pada Sisingaan, kenang Edih, terdapat nilai nilai kebersamaan (gotong royong) yang diilustrasikan empat orang memandu Singa atau penguasa saat itu Belanda. Selain gotong royong, lanjut Edih, terdapat nilai kekokohan dan kekompakan. ” Sehingga diwujudkanlah simbolisasi tersebut dengan sisingaan,” tukasnya.
Seiring jaman, seni tradisional Sisingaan ini kemudian memasyarakat di Subang setelah melalui tiga periodesasi pembaharuan sejak 1900-1928 semula hanya seni karawitan dengan alat kesenian tradisional Angklung, Dogdog dan Bedug.
Periode 1928-1950 bentuknya sudah lain dari karawitan menjadi Silat dan periode 1950 hingga 2011 menetaplah Sisingaan. “Pelopor yang mempopulerkan sisingaan Subang ini adalah Aki Sahwa di Desa Cigadung, kemudian ke Soklat oleh Wakil Ato. Referensi itu saya dapat dari pelaku sejarah dan budayawan Subang, (Alm) Nono Haryono,” ungkapnya.
Edih mengaku bangga Subang memiliki Sisingaan. Kiprah seni tradisional Sisingaan ini telah melanglang buana hingga ke mancanegara. Terakhir sisingaan tampil di Hongkong pada 1981 yang dikirim oleh Pemerintah Indonesia mengikuti festival tingkat Internasional.
” Memperoleh HAKI hal mudah. Yang susah itu, memelihara dan melestarikan peninggalan lelehur Subang yang mewarisi Sisingaan ini. Semangat ini yang harus ditanam pada diri generasi muda Subang,” saran Edih. (dadan)

http://www.poskota.co.id/

Sabtu, 16 April 2011

Sisingaan

Beberapa kesenian tradisi menempatkan hewan singan sebagai tokoh. Salah satunya adalah kesenian Sisingaan, khas Kabupaten Subang, Jawa Barat.Di salah satu sudut kampung, tepatnya di jalan raya yang tak terlalu padat lalu lintasnya, sejumlah anak, yang rata-rata balita tampak ceria. Mereka menaiki odong-odong, yakni semacam becak kayuh yang dirancang scdemikian rupa untuk mengangkut anak-anak putar putar kampung sambil mendengarkan alunan musik. Di Jakarta, odong-odong dimodifikasi semenarik mungkin agar anak-anak yang menaikinya dapat duduk manis dan aman di atasnya. Ada yang memodifikasi dengan sepeda mini, boneka, dsb (sebagai pengganti tempat duduk), ada pula yang sengaja mendesign dengan nuansa etnik, atau bahkan ala kadarnya. Setiap anak yang tertarik menaikinya dikenakan tarif sekitar Rp. 1.000-1.500,- per satu lagu. Selama lagu diputar, anak-anak diajak berkeliling kampung sekitar rumah.Rata-rata tiap anak bisa mengorder 3-5 lagu. Tak sedikit pula yang lebih. Dari menjual jasa inilah si abang penarik odong-odong mengais rejeki. Entah bagaimana, rata-rata penarik odong-odong berasal dari kawasan Pantura-Jawa Barat. Notabene, dari kawasan inilah permainan tradisional Odong-odong alias Gotong Singa alias Sisingaan berasal.Kalau ingin menyaksikan odong-odong yang 'asli' yakni Sisingaan (bukan mainan anak seperti banyak terdapat di Jakarta), sisakan saja waktu anda sekitar bulan Agustus. Sebab biasanya beragam kesenian pertunjukan tradisional, acap dipertontonkan di hadapan massa. Tak hanya di Kabupaten Subang khususnya, maupun Jawa Barat umumnya. Bahkan di Ibukota Negara (Jakarta), Sisingaan kerap dipertunjukkan dari tahun ke tahun, mulai dari tingkat komunitas kampung sampai Istana Presiden.


Konon dikisahkan, kesenian Sisingaan terkait erat dengan salah satu bentuk perlawanan rakyat terhadap penjajah. Perlawanan tersebut diwujudkan melalui binatang Singa kembar. Dua singa yang ditandu digambarkan sebagai lambang penjajah, sementara pengusungnya, dilambangkan sebagai rakyat yang terjajah. Singa sendiri adalah lambang negara Inggris. Sementara dalam Sisingaan, boneka singa dinaiki anak kecil, dimaksudkan untuk memperolok penjajah (Inggris) yang datang ke Indonesia dengan membonceng tentara Belanda.Seperti diketahui, tahun 1942 perang dunia kedua tak hanya melanda negara-negara besar. Bahkan Nusantara pun kena getahnya. Di sebuah lapangan terbang militer yang terletak di Kalijati (terdapat di selatan Subang) berlangsung sebuah perjanjian yang membawa bangsa Indonesia menjadi jajahan Jepang sebelum akhirnya berhasil memproklamasikan diri sehagai sebuah negara yang merdeka. Tampaknya hal ini sangat menginspirasi tetua setempat hingga muncullah kesenian Sisingaan.Lepas dari bentuk perlawana tersebut, dalam perkembangannya, ada yang menyebut Sisingaan sebagai penolak bala, ada pula yang sebatas ditampilkan untuk menyemarakkan arak-arakan (yang dalam istilah Sunda disebut helaran). Bahkan bagi sebagian masyarakat Sunda, menampilkan kesenian Sisingaan dalam hajatan sunat anak laki-laki mereka adalah sebuah kebanggaan.Kondisi geografis acap mempengaruhi bentuk kesenian di berbagai belahan dunia. Demikian pula Sisingaan. Di Kabupaten Subang Jawa Barat misalnya, terdapat 3 macam wilayah, Subang atas (pegunungan), Subang dataran, dan Subang pesisir. Masing-masing wilayah memiliki kebudayaan tersendiri yang mau tidak mau memengaruhi perkembangan kesenian Sisingaan.Perkembangan secara keseluruhan pun terbilang signifikan. Dari bentuk boneka singa kembar yang sangat sederhana, menjadi singa-singa yang tampak gagah lagi menarik. Kostum para pengusung singa kembar pun tak mau kalah, dari yang tampak ala kadarnya sampai penuh warna dan kadang kontras menyolok mata.
Seolah ingin menunjukkan 'inilah kami'. Demikian pula dengan pola gerak, alat musik pengiring, lagu-lagu yang rata-rata sedang populer di masyarakat dengan aransemen khas Sisingaan, sampai penambahan penari latar yang rata-rata perempuan.Pada dasarnya Sisingaan terdiri dari tetabuhan berbagi instrumen musik tradisional yang rancak, dipadukan dengan sejumlah gerakan yang terdiri dari Pasang (Kuda-kuda), Bangkaret, Masang (Ancang-ancang), Gugulingan, Sepakan Dua, Langkah Mundur, Kael, Mincid, Ewag, Jeblag, Putar Taktak, Gendong Singa, Nanggeuy Singa, Angkat Jungjung, Ngolecer, Lambang, Pasagi Tilu, Melak Cau, Nincak Rancatan, dan Kakapalan.Alat musik yang digunakan antara lain Kendang Indung (2 buah), Kulanter, Bonang (ketuk), Tarompet, Goong, Kempul, dan Kecrek yang dimainkan sambil berdiri atau berjalan, dengan alat musik yang diikat ke tubuh. Lagu-lagu dalam Sisingaan diambil dari lagu-lagu kesenian Ketuk Tilu, Doger, dan Kliningan. Maraknya grup kesenian Sisingaan membuat tiap kelompok seolah ingin tampil special dan menjadi kelompok paling digemari. Meski masih banyak pula yang setia pada pakemnya. Dengan jumlah ratusan grup yang tersebar di berbagai pelosok, Pemkab Subang tergolong rajin menggelar festival setiap bulan April, dimana hari jadi kabupaten ini diperingati.

Kamis, 14 April 2011

Jelang UN, Siswa SMAN 2 Ikuti Doa Bersama

SUBANG-Menjelang Ujian Nasional (UN) yang akan mulai dilaksanakan pada Senin (18/4) mendatang, ratusan siswa SMAN 2 mengadakan doa bersama di aula SMAN 2 Subang, Rabu (13/4). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan meminimalisir tingkat stres siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.
“Doa bersama ini dilakukan sebagai kiat, supaya siswa percaya diri dan tidak stres dalam menghadapi UN,” ujar Dedi Rosadi, yang memimpin kegiatan doa bersama.
Sementara menurut Ahmad Fahmi SPd, Wakil Kepala SMAN 2, kegiatan yang digelar pihaknya merupakan persiapan mental siswa dalam menghadapi UN mendatang. “Doa bersama ini untuk mempersiapkan mental anak supaya dalam menghadapi UN tidak merasa ketakutan dan beban berat,” ujar Ahmad Fahmi.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad Fahmi menyadari ada kelemahan dan keterbatasan kemampuan siswa sebagai manusia biasa, karena itu menurutnya, dalam menghadapi UN tersebut perlu adanya pertolongan Allah SWT.
“Secara intelektual sudah dilaksanakan persiapan pemantapan dari jauh-jauh hari, sekarang untuk pemantapan mentalnya,” ujar Ahmad Fahmi.
Ahmad Fahmi juga mengharapkan, dalam pelaksanaan UN para siswa mendapat rahmat, bantuan dan pertolongan Allah SWT.
“Kita akan menghadapi UN yang cukup berat bagi anak-anak. Semoga dengan doa bersama, mendapat rahmat, bantuan, barokah dan pertolongan Allah SWT,” tandas Ahmad Fahmi.(giw)

Bupati Ditahan, Gubernur Panggil Mendadak Para Pejabat Subang

Subang - Sekretaris Daerah dan para Asisten di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, dipanggil mendadak Gubernur Jawa Barat, ke Gedung Sate Bandung. "Besok kami dipanggil ke Gedung Sate Bandung," kata Rahmat Solihin, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, saat dihubungi Tempo, Kamis (14/4).
Menurut Rahmat, dia dan tiga Asisten Daerah Pemerintah Kabupaten Subang dipanggil oleh Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Purwakarta atas perintah Gubernur. "Tetapi, tempatnya di Bandung," ujarnya.

Rahmat mengungkapkan, materi yang akan dibicarakan di Gedung Sate tersebut terkait dengan masalah tata kelola pemerintahan Subang pasca diserahkannya berkas perkara dugaan korupsi upah pungut Rp3,2 miliar, dengan tersangka Bupati Eep Hidayat, ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, 8 April lalu.

Herri Hudaya, Asisten Bidang Pemerintahan dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Barat mengatakan, ketika berkas perkara dugaan korupsi Eep sudah diserahkan tim penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ke Pengadilan Tipikor Bandung, secara otomatis tugas-tugas Eep dilaksanakan Wakil Bupati Ojang Sohandi.

Ketika perkara Eep teregistrasi di Pengadilan Tipikor, maka tugas Eep sebagai bupati sudah selesai. "Dan, Pak Gubernur akan merespon dengan cepat untuk mengajukan pemberhentiannya (Eep) ke Presiden melalui Mendagri," kata Herri, Selasa pekan lalu.

Pengadilan Tipikor Bandung rencananya akan menyidangkan kasus dugaan korupsi biaya pungut Pajak Bumi dan Bangunan dari sektor perkebunan, perhutanan dan pertambangan periode 2005-2009 sebesar Rp3,2 miliar itu Senin pekan depan.

NANANG SUTISNA

http://www.tempointeraktif.com/ 

Bapak Angkat Pantau Pelatnas

PT Telkom Indonesia Tbk selaku bapak angkat cabang olahraga balap sepeda turut memantau langsung pelaksanaan Pelatnas SEA Games 2011 di Subang, Jawa Barat.    
"Kami akan terus memberikan dukungan pada pebalap yang saat ini menjalani pelatnas. Inilah salah satu bentuk kerja sama yang telah kami lakukan bersama PB ISSI," kata Asisten Vice President Public Relation, Desnaidi Aziz di Subang, Kamis.
Menurut dia, dalam perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu, selain mendukung penuh dalam pendanaan pelatnas balap sepeda pihaknya juga berhak memantau semua kegiatannya.
Dalam pantauannya, kata dia, program kerja sama telah berjalan dengan baik. Namun demikian, pihaknya berharap atlet-atlet yang menjalani pelatnas terus meningkatkan kemampuannya agar mampu mencapai target yang dibebankan.
"Kerja sama dengan ISSI sebetulnya tidak hanya untuk SEA Games saja. Sebelumnya juga telah dilakukan kerjasama. Untuk itu kami berharap semuanya bisa menguntungkan kedua belah pihak," katanya sebelum memberangkatkan atlet latihan.    
Ditanya berapa besar nilai dana yang dikucurkan PT Telkom Indonesia Tbk untuk pelatnas balap sepeda SEA Games 2011, Desnaidi Aziz tidak menjelaskan dengan detail.  "Berdasarkan perjanjian kerja sama untuk sementara hanya biaya untuk pelatnas. Jadi kami belum merambah ke pembangunan infrastruktur," katanya menagaskan.    
Desniadi menambahkan, PT Telkom Indonesia Tbk selain mendukung penuh pendanaan pelatnas di Tanah Air juga mendukung penuh pelaksanaan "try out" di luar negeri terutama bagi atlet pelatnas SEA Games 2011.
Ketua Umum PB ISSI Phanny Tanjung menjelaskan, secara umum pelaksanaan pelatnas balap sepeda berjalan sesuai dengan program. Saat ini telah dilakukan pemisahan nomor balap sepeda yang sebelumnya berlatih bersamaan.
Selama ini, empat nomor balap sepeda yaitu road race, track, MTB dan BMX menjalani pemusatan latihan bersama guna menyamakan visi dan misi bagi atlet maupun offisial pendukung.  "Sudah saatnya latihan dipisah sesuai dengan spesialisasi. Yang jelas proses seleksi terus berjalan sesuai dengan program," katanya saat memantau latihan di Subang.     
Menurut dia, pihaknya bersama bapak asuh dalam hal ini PT Telkom Indonesia Tbk akan terus berupaya meningkatkan kemampuan atlet yang ada. Saat ini masih adal 78 atlet yang menjalani seleksi. Pada Juli nanti akan dipankas hingga menjadi 47 atlet.

http://olahraga.kompas.com/

Gubernur Kabulkan Permohonan Penangguhan UMK Dua Perusahaan di Subang

SUBANG, (PRLM).- Gubernur Jawa Barat mengambulkan permohonan penangguhan kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) dari dua perusahaan yang ada di wilayah Kab. Subang. Dengan demikian, dua perusahaan itu dapat membayar upah karyawannya dengan menggunakan ketentuan UMK tahun 2010.
Kedua perusahaan tersebut adalah PT Lingkar Surya Alam, perusahan yang memproduksi los benang dan PT Perkasa Heavyndo Engenering yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang permesinan. Pihak menejemen kedua perusahaan itu mengajukan permohonan penangguhan kenaikan UMK dengan alasan finansial mereka tidak memungkinkan untuk menikan upah.
"Setelah melalui survey lapangan dan berbagai pertimbangan, akhirnya Gubernur Jawa Barat mengeluarkan SK bernomor 561/Kep 101-Bagsos/2011 tetang pengabulan permohonan mereka. Penangguhan kenaikan UMK berlaku hingga akhir tahun ini," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnekertras) Subang, Ade Rusmana, ketika dihubungi, Rabu (14/4).
Menurut Ade, kedua perusahaan itu mempekejakan sekira 322 karyawan. Buruh di PT Lingkar Surya Alam 148 orang dan Perkasa Heavyndo sebanak 147 orang.
Kedua perusahaan awalnya wajib menaikan UMK sesuai ketetapan tahun 2011 yakni membayar upah Rp 1.023.000.-/ bulan. Dengan adanya penangguhan kenaikan UMK tersebut perusahaan Lingkar Surya Alam boleh membayar karyawan dengan UMK lama yakni Rp 791.200,-/bulan dan PT Perkasa Heavyndo Rp 941.400,-/bulan. "Kami bersyukur karena keputusan tersebut diterima oleh kedua belah pihak, juga oleh para karyawan," kata Ade. (A-106/das)***

http://www.pikiran-rakyat.com/

Rabu, 13 April 2011

Petani Diimbau Tanam Palawija Hadapi Kemarau

SUBANG, (PRLM).- Guna meminimalisasi kemungkinan terjadinya gagal panen (puso) akibat kekeringan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Distan) Kab. Subang, menganjurkan para petani di wilayah Pantura meninggalkan pola tanam padi terus menerus.
Para petani, terutama yang berada di golongan air empat dan lima disarankan menanam palawija pada musim tanam (MT) gadu ke ini.
"Jika petani memaksa menanam padi, dikhawatirkan sawah mereka tidak terari pada bulan Juni nanti. Sebab, pada bulan itu pasokan air dari PJT II Jatiluhur bakal dikurangi. Sementara pada bulan itu curah hujan sudah sangat sedikit," ujar Kepala Distan Kab. Subang, Djadja Rohadamadja, ketika dihubungi "PRLM", Selasa (12/4).
Menurut dia, pola tanam padi-padi-palawija diharapkan mampu menyelamatkan para petani dari gagal panen. Sebab, penanaman palawija pada MT gadu tidak terlalu membutuhkan air banyak.
"Tanaman yang dianjurkan adalah kedelai dan jagung," kata Djadja.
Dikatakannya, cadangan air yang ada di irigasi induk Tarum Timur dilaporkan sudah mengalami penyusutan. Padahal curah hujan masih ada kendati dalam intensitas ringan hingga sedang.
Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal semakin parah ketika curah hujan tidak ada lagi. "Kami khawatir, petani tidak mengetahui hal itu, sehingga mereka tetap menamam padi karena sekarang hujan masih terun," kata dia.
Oleh kerena itu, pihaknya meminta para petani tidak berspekulasi dalam menghadapi cuaca tidak menentu seperti terjadi saat ini. Sebab, jika mereka memaksa tanaman padi, kemudian kekeringan terjadi, maka tanaman mereka tidak akan bisa diselamatkan.
Dikatakan, dari 84 ribu hektare areal persawahan yang ada di Subang, 19 ribu hektare di antaranya yang berada di Pantura yakni di Kec. Legon Kulon, Pusakanagara dan Pusakajaya. Areal sawah itu, kata Djadja berpotensi mengalami kekeringan ada MT gadu ini.
Dia menambahkan, guna mengantisipasi hal itu, pihaknya bakal menyiapkan pompa untuk menyedot air dari sumber-sumber air terdekat. Namun masalahnya, pada musim kering nanti sumber-sumber air itu ikut mengalami penyusutan.
Bahkan, air dari sumber air itu tidak layak untuk mengairi sawah kerena sudah tercemar limbah."Sumber air dimaksud di antaranya adalah Sungai Cilamaya, Ciasem, dan Cipunegara," kata dia. (A-106/A-88)***

http://www.pikiran-rakyat.com/

Sagalaherang Dukung Adipura

SAGALAHERANG-Pemerintah Kecamatan Sagalaherang melakukan peremajaan gedung kantor kecamatan. Tak hanya melakukan perbaikan pada sarana jalan menuju kantor, pagar dan dinding gedung pun dilakukan pengecatan.

Menurut Camat Sagalaherang, Wawan Gunawan S.Sos, peremajaan yang dilakukan pada kantor kecamatan merupakan salah satu program untuk mendukung peraihan adipura. “Bukan hanya kebersihan disekitar kantor untuk menunjang adipura. Namun dari segi keindahan dan kenyamanan juga harus serasi dalam pelayanan publik,” ujar Wawan.

Selain mengecat pagar dengan warna orange dan putih, dikatakan Wawan, pihaknya terus melakuan peningkatan pelayanan publik agar lebih optimal. Kemudian jalan pun diaspal untuk memudahkan masyarakat ketika hendak ke kantor Kecamatan. “Posisi kita berada dekat alun-alun yang sering dilintasi warga. Oleh karena itu, infrastruktur juga harus menunjang untuk kenyamanan warga,” katanya.

Selain mendukung peraihan adipura 2011, Wawan mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan acara jalan sehat dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Subang ke-63. “Kami akan mengadakan acara jalan sehat pada tanggal 14 April 2011, untuk memperingati HUT Subang. Rencananya, acara akan digelar di alun-alun Kecamatan Sagalaherang dan diikuti warga Sagalaherang,” tandasnya.(vry)

http://www.pasundanekspres.co.id