Rabu, 01 Desember 2010

Perang Korea Bisa Ganggu Investasi di Subang



SUBANG, (PRLM).- Krisis politik yang melibatkan Korea Utara dengan Korea Selatan dikhawatirkan bakal berimbas terhadap iklim investasi dan ketenagakerjaan di Kab. Subang. Sebab, di Kab. Subang terdapat puluhan pabrik milik pengusaha asal Korea dengan jumlah tenaga kerja mencapai belasan ribu orang.

Kekhwatiran tersebut setidaknya disampikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan (BPMP), Renny T.W. dan Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsnakertras), Kusman, ketika ditemui di tempat terpisah, Senin (1/12). “Jika perang antara Koera Utara dan Selatan benar-benar terjadi, kami khawatir iklim investasi di Subang akan terganggu, “ ujar Renny didampingi Kepala Subbagian Penyusanan Program BPMP, Wahyu Sofyan.

Pasalnya, sambung Renny, investasi terbesar yang ditanam di Kab. Subang berasal dari pengusaha asal Korea. Investasi yang mereka tanaman ada yang sudah berjalan dan ada juga yang baru tahap perencanaan.

Dikatakan, dari tahun 2003 hingg akhir tahun 2009, perusahaan milik pengusaha Korea yang sudah beroperasi nilai investasinya mencapai Rp 1,87 triliun. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam perusahaan tersebut mencapai 12.980 orang.

Sementara, pada tahun 2010 sedikitnya ada 9 perusahaan Korea yang sedang dibangun dengan nilai invesatasi mencapai ratusan miliar rupiah. “Bayangkan, kalau perang Korea benar-benar pecah, apa mungkin para pengusaha itu tidak terkena imabs,” tutur Renny lebih lanjut.

Namun demikian Renny mengakui, sejauh ini krisis Politik antar dua Korea belum begitu berpengaruh terhadap perkembangan investasi di Kab. Subang. “Saat ini, perusahaan Korea yang rata-rata bergerak dalam bidang pabrik garmen masih beroperasi secara normal. Demikian pula, pembangunan sejumlah pabrik masih berjalan, kecuali pembangunan pabrik garmen milik PT Kwang Lim,” kata Renny.

Sementara itu, Kabid Pengawasan Tenaga Kerja Disnakertarans, Kusman menyebutkan, jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan milik pengusaha Korea di Kab. Subang mencapai belasan ribu orang. Oleh karena itu, jika perang Korea pecah, nasib mereka pun dikhawatirkan bakal ikut terancam.

“Saya berharap krisis yang terjadi di Semenanjung Korea tidak berimbas terhadap perusahaan mereka yang ada di Subang. Sebab, jika imbasnya sampai ke sini, ada ribuan tenaga kerja yang ternacam kehilangan mata pencaharian,” kata Kusman.

Sementara itu, Sunarti (30), seorang buruh pabrik garmen yang berada di bilangan Kec. Purwadadi mengaku tidak tahu menahu soal krisis yang menimpa dua Korea.”Saya memang mendengar Korea mau perang. Tapi apa mungkin, gara-gara itu, saya di-PHK mas,” kata Sunarti polos.

Hal senada dikatakan buruh lainnya, Ida (26). Menurut dia, soal perang Korea tidak mungkin menjalar hingga ke tempat kerjanya. “Korea dengan Indonesia kan jauh. Masak sih, pabrik ini tutup gara-gara perang di Korea,” kata dia. (A-106/A-147)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/128615

Tidak ada komentar:

Posting Komentar