-Jika di daerah lain masalah tanah selalu menimbulkan konflik, berbeda kondisinya dengan di Desa Cibitung Kecamatan Ciater. Warga disana, dengan sukarela memberikan tanah pribadinya untuk digunakan jalan, tanpa dihargakan sepeser pun.
Sedikitnya 56 warga Cibitung merelakan tanahnya untuk dibangun jalan desa. Sementara itu, dalam tahap pengerjaannya, warga dibantu oleh anggota TNI dari Kodim 0605 Subang.
“Warga Cibitung sudah menginginkan adanya jalan lintas usaha tani ini sejak tahun 1970 an, tapi baru terlaksana sekarang. Panjang jalan yang dibuka, sekitar 3 kilometer dengan lebar 2,5 meter. Pekerjaannya sudah berjalan satu minggu. Dilakukan warga bersama Kodim 0605 Subang. Warga yang terlibat ada sekitar 500 orang, setiap harinya,” tutur Kepala Desa Cibitung, Yana Mulyana di lokasi kerja bakti, Kamis (24/2).
Menurut Yana, jalan yang melintasi pekarangan rumah dan perkebunan itu, menghubungkan Desa Cibitung dengan Desa Nagrak. Kedepannya, kata Yana, jalan tersebut diharapkan bisa mempermudah warga dalam mengangkut hasil panen dari sawah dan ladangnya diujung pemukiman.
“Sebelumnya susah, hasil panen harus dipikul atau digendong. Sekarang, mobil juga bisa masuk,” tandasnya.
Sementara Sekmat Ciater, Ubay menjanjikan, pihaknya akan membantu melanjutkan pembangunan jalan tersebut.
“Kita akan ajukan untuk pengerasan dan pengaspalan. Mungkin Dinas Peternakan atau Pertanian ada anggaran untuk jalan yang memang untuk pertanian dan peternakan ini,” tambahnya.
Sementara itu Staf Bagian Pengendalian dan Pengembangan Pemkab, memberikan apresiasi sepenuhnya atas kegiatan pembukaan jalan yang dilakukan warga Cibitung itu. Menurutnya, hal itu merupakan bukti kekuatan program gotong royong yang digalakan Pemkab Subang.
Dikesempatan terpisah Kepala Staf Kodim 0605 Subang, Mayor Arm Ahmad Janto mengatakan, pihaknya menurunkan ratusan anggota dari Koramil, meliputi Koramil Subang, Kalijati, Cijambe, Ciater, Tanjungsiang dan Sagalaherang.
“Kita membantu selama dua hari, menginap di warga. Mereka sangat antusias dan dilaksanakan gotong royong. Sangat luar biasa. Ini juga membuktikan bahwa warga di sini kompak, tidak ada perbedaan paham keagamaan. Kita pun menggelar olah raga dan dialog bersama warga,” tandasya.
Pada kesempatan tersebut, Kasdim berpesan, agar warga bisa menjaga jalan yang telah dibuka dan memanfaatkan sebaik-baiknya. Hal lain yang lebih penting, menurutnya, tetap menjaga kerukunan sehingga tidak terjadi konflik.(man)
http://pasundanekspres.co.id/
Bertambah 1 Alasan Untuk Jadi Pengusaha
10 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar