Warga Subang Mengeluh, Penjualan Susu Formula Turun

TEMPO Interaktif, Subang - Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengaku banyak menerima keluhan dari para konsumen susu formula seiring dengan gencarnya pemberitaan ihwal bakteri Enterobacter sakazakii yang terdapat dalam kandungan susu yang dikonsumsi anak balita tersebut.

"Keluhan datang dari ibu-ibu. Mereka mengeluhkan anak-anaknya mengalami mencret dan muntah-muntah seusai mengkonsumsi susu formula," kata Wawan Setiawan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, saat dihubungi Tempo, Ahad (27/2).

Tapi, ujar Wawan, tak ada satu pun dari kasus yang ditanganinya yang berakibat fatal. Hanya saja, para ibu memang cukup ketakutan dengan gencarnya pemberitaan bahaya kuman Enterobacter sakazakii tersebut.

Mereka baru tenang setelah berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan. Menurut Wawan, kalau pun dalam kandungan susu formula tersebut mengandung bakteri Enterobacter sakazakii, penangannya pun cukup sederhana.

"Seduh dengan air panas dengan suhu 70 derajat Celsius dan gelas yang digunakan untuk menyeduhnya dalam keadaan steril," papar Wawan. Ia menjamin, meski terdapat kuman Enterobacter sakazakii, susu formula pasti aman. "Sebab, kumannya pasti mati."

Ayi, orang tua salah satu balita di Subang, mengaku sempat cemas karena setiap anaknya mengonsumsi susu formula beberapa jam kemudian mengalami muntah-muntah. "Setelah saya cek, ternyata ibunya selalu menyeduhnya dengan air hangat," kata Ayi.

Hasan, pemilik toko penyedia kebutuhan makanan dan minuman anak-anak, di Kecamatan Dawuan, mengaku belakangan omzet penjualan susu formulanya merosot cukup tajam. Namun, Hasan tidak menyebutkan persentase penurunan tersebut.

Banyak ibu-ibu yang mengaku khawatir karena sampai sekarang pemerintah belum juga menyebutkan merek susu apa yang produknya mengandung kuman Enterobacter sakazakii. "Bagusnya sih diumumkan saja, supaya tidak menimbulkan kegelisahan berkepanjangan di kalangan konsumen dan pedagang," kata Hasan.

NANANG SUTISNA

http://www.tempointeraktif.com/