SUBANG, (PRLM).- Desakan agar Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar (DPD PG) Kab. Subang menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) semakin menguat.
Setelah 24 Pengurus Kecamatan (PK) mengusukan hal itu, kini giliran organisasi massa yang berada di bawah PG menyatakan hal serupa.
Organisasi dimaksud di antaranya adalah Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Angkatan Muda Kesatuan Gotong Royong (AM Kosgoro), dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
"Musdalub adalah cara terbaik untuk memperbaiki citra PG di Subang," ujar Ketua BM KOSGORO, Ade Kusnadi, Minggu (20/2).
Menurut dia pengurus PG Kab. Subang saat ini sangat tidak memahami aturan. Salah satu contoh, mereka mancantumkan Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009 sebagai dasar penggantian unsur pimpinan DPRD. Padahal Peraturan tersebut bukan tentang pedoman penyusunan peraturan DPRD dan tentang tata tertib DPRD, melainkan tentang pajak penghasilan atas penghasilan berupa bunga obligasi.
"Hal itu jelas sangat memalukan nama PG," ujar Ade. Atas dasar itu, Ade menilai para pengurus PG Subang tidak faham aturan, sehingga mereka purlu diganti dengan orang yang lebih kridibel.
"Jika sebuah organisasi apalagi partai politik, diurus oleh pihak yang tidak memahami organisasi, maka tunggu saja kehancurannya," kata dia.
Sementara itu Ketua AMPI Kabupaten Subang, Agus Warsito mengatakan, berdasarkan hasil analisa dirinya, langkah-langkah yang dilakukan oleh pengurus Golkar Kabupaten Subang, dengan memberhentikan H. Oman, sudah merupakan langkah yang salah.
“Seharusnya DPD melakukan rapat pleno dahulu sebelum melakukan sebuah langkah yang berkaitan dengan posisi seseorang. Apalagi, yang menjadi target adalah mantan ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Subang," kata Agus.
Dikatakan juga, pihaknya sangat mendukung langkah yang ditempuh para PK PG Subang mengusulkan Musdalub. Sebab, hanya dengan cara itu, para pengurus yang tidak memahami aturan dapat dilengserkan.
Terkait dengan munculnya ancaman pendudukan secretariat PG Kabupaten Subang, Ketua PK Kecamatan Serangpanjang, Agus Suryana mengatakan, hal tersebut bukan merupakan gertak sambal.“Jika DPD Partai Golkar tidak merespon tuntutan kami. Maka kami akan menggerakan para pengurus Desa untuk berbondong bondong menduduki kantor PG," kata dia.
Ketika hal itu akan dikonfirmasikan telefon selular milik Ketua DPD PG Subang, Rumanda, selalu dalam posisi tidak aktif. Padahal PR telah mencobanya berkali-kali. (A-106/A-26).***
http://www.pikiran-rakyat.com/
Bertambah 1 Alasan Untuk Jadi Pengusaha
10 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar