Jumat, 01 April 2011

Adu Geulis Seniman Tiup di Irut Pincut

PENAMPILAN tiga seniman tiup Sunda kawentar ternyata mampu memincut penggemar musik Sunda pada pementasan "Irut Pincut Seni Tiup" di Bale Rumawat Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung, Rabu (30/3).

Terlebih ketika ketiga seniman tiup, Iwan Mulyana (suling), Ayi Ruhimat (tarompet), dan Asep Nurbudi (toleat) berkolaborasi menyanyikan lagu berjudul "Kembang Gadung" hingga menghasilkan genre baru seni tiup.

Mereka menampilkan kebolehannya bermain alat tiup tradisional. Bagi Ayi dan Asep, membawakan Kembang Gadung bukan hal yang baru. Lagu tersebut sering dibawakan dalam pementasan seni bajidoran, kesenian khas utara Jabar, seperyi Subang dan Karawang.

Namun tidak bagi Iwan, yang sering memainkan lagu cianjuran maupun degung. Namun ia mampu mengimbangi kebolehan Ayi maupun Asep yang meniup tarompet dan toleat. Kemahiran Iwan memainkan suling ternyata bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi melodi lagu Kembang Gadung.

Adu geulis ketiganya bermain alat tiup ternyata mampu mengundang sejumlah penonton untuk tampil ke atas panggung. Mereka menari mengikuti irama yang dibawakan para seniman tiup.

Untuk menambah daya tarik, permainan ketiga seniman itu didukung sejumlah alat musik lainnya, seperti arumba, kendang, perkusi, gamelan, kecapi, dan sebagainya. Iringan alat musik ini disesuaikan dengan alat tiup yang dimainkan ketiga seniman.

Tidak hanya itu, penampilan mereka pun mendapat apresiasi dari Rektor Unpad Ganjar Kurnia yang menyerahkan piagam penghargaan (layang pangajen). Pun demikian Yoyon Darsono, dosen karawitan yang juga seniman tiup. Ia mencoba memberikan gambaran mengenai alat tiup Sunda.

Menurut Yoyon, banyak ragam alat tiup Sunda, seperti aneka jenis suling, toleat, taleot, tarompet singa, tarompet penca, dan sebagainya. Sayangnya dalam pementasan itu pincut seni tiup ini tidak ditampilkan, yaitu tarompet kendang penca. Padahal jika ditampilkan, nuansa pementasan akan berubah dan timbul genre baru seni tiup.

"Tarompet singa yang dimainkan Kang Ayi berasal dari seni ajeng, yang dimainkan sesuai helaran sisingaan," katanya. (kiki/"GM")**


http://www.klik-galamedia.com/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar