Kamis, 07 April 2011

Disnakertran Berharap Keluarga TKW Libya Bisa Kerjasama

Pihak Disnakertran akan menindaklanjut terkait sembilan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Subang yang bekerja di Libya yang hingga saat ini belum diketahui nasibnya. Juga akan mempertanyakan keberadaan para TKW kepada pihak perusahaan, bagaimana proses pemberangkatannya dan bagaimana tentang hak-haknya, juga menurut Kepala Seksi Penempatan Disnakertrans Kab. Subang, Tunggul Silaban (4/04/11) akan memperjuangkan sampai proses pemulanga 9 TKW di Libya.

"Dalam minggu-minggu ini saya akan menindaklanjuti pemberitaan dari media TKW yang berada di sana, namun sebelumnya saya akan mencari tahu dulu perihal keberangkatan mereka kepada pihak perusahaan yang telah  memberangkatkannya, dan dipekerjakan sebagai apa dan hak-haknya bagaimana?" kata Tunggul.

Dengan adanya kabar para TKW di Libya sekarang ini, Taliban sendiri sangat mengkhawatirkan keberadaannya.  Mereka dikhawatirkan benar-benar terjebak di tengah perang saudara yang sedang melanda negeri tersebut. Dengan akan dilakukan tindakan untuk mempertanyakan kepada pihak perusahaan tentang pemberangkatan para TKW tersebut sekaligus juga akan berusaha untuk proses pemulangan, Tunggul sendiri memohon kepada pihak keluarga TKW sendiri atas kerjasamanya untuk bisa berkoordinasi dengan Disnakertran.

Menurutnya sampai saat ini belum ada dari pihak keluarga yang langsung mengadukan hal tersebut ke Disnakertran.

"Saya heran dari pihak keluarga tidak ada yang berani bicara.  Ini juga dapat informasinya dari kepala Desa Karang Anyar.  Padahal pihak kita sangat membutuhkan kerjasamanya. Tapi walaupun demikian, saya akan memperjuangkannya," tambah Tunggul.

Dari kesembilan TKW menurut informasi berasal dari satu desa, yakni Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya. Mereka adalah Rohaeni, Napikoh, Saniroh, Eliwati, Marpuah, Kamsinah, Fatimah, Fatmawati, Atun dan Anisah.

Menurut informasi dari tetangga, keluarga para TKW Taliban menambahkan diberangkatkan ke Libya melalui perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI), PT Jangkar Anugrah Sejahtera yang beralamat di Jakarta. Mereka sudah berada di Libya dalam waktu yang berbeda, yakni antara satu hingga lima tahun.

Atas kekhawatiran pihak keluarga TKW masing-masing, pihak Disnakertran akan segara menindaklanjuti. Taliban menambahkan bahwa rasa khawatir bukan saja pihak keluarga itu, sudah pasti dari pihak dinas sendiri mengkhawatirkan sekali karena itu bagian dari pekerjaannya.  Namun Tunggul juga sangat berharap bila pihak keluarga TKW sendiri yang langsung berkoordinasi dengan dinas atas pengaduan serta keluhannya. (*)


http://www.kabarindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar