Subang - Petani buah manggis di sentra-sentra perkebunan manggis di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami gagal panen. "Tahun ini gagal total," kata Asep Tasrip Hidayat, petani buah manggis asal Kecamatan Sagalaherang, kepada Tempo, Kamis (7/4).
Asep menuding cuaca ekstrem menjadi alasan kegagalan panen salah satu produk unggulan agro industri di daerah tersebut. "Curah hujan tinggi yang terjadi sepanjang 2010 hingga awal 2011 menyebabkan pohon manggis tak berbuah," kata Asep.
Buah manggis biasanya tumbuh subur dan berkualitas bagus saat musim panas panjang. Asep yang juga pengepul manggis buat ekspor itu menyebutkan, sepanjang musim panen yang lazim terjadi sepanjang September hingga Maret, dirinya hanya bisa mengepul lima kuintal saja.
"Biasanya dalm satu musim saya bisa mengepul 350 ton buah manggis kualitas ekspor," tutur Asep. Buah manggis kualitas ekspor dijual seharga Rp 17 ribu per kilogram. Musim panen lalu ia tak bisa lagi memenuhi permintaan ekspor.
Akibatnya, nyaris semua petani manggis yang umumnya di wilayah selatan Subang, mengalami kebangkrutan. "Kami butuh modal untuk ongkos produksi musim ini," kata Endang, petani asal Kasomalang. "Jumlahnya, mungkin mencapai Rp 1 miliar," kata Asep menimpali.
Djaja Rohadamdja, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, mengatakan luas kebun manggis yang tersebar di delapan kecamatan seluas 450 hektare dengan produksi rata-rata 1.000 ton per musim. "Buah manggis Subang laku keras di pasar ekspor Thailand, Cina, Hong Kong dan Abu Dhabi," ujar Djadja.
Djadja menyatakan komitmennya buat menyemangati kondisi petani manggis yang kini loyo akibat tak memiliki dana buat ongkos pemeliharaan. "Saya akan keluarkan rekomendaasi buat mendapatkan kredit ketahanan pangan dan energi di perbankan milik pemerintah," kata Djadja.
NANANG SUTISNA
http://www.tempointeraktif.com/
Bertambah 1 Alasan Untuk Jadi Pengusaha
10 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar