SUBANG, (PRLM).- Sejumlah Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar (PG) di Subang mengaku kecewa terhadap Dewan Pengurus Daerah (DPD) PG Jawa Barat yang lambat merespon surat mereka tentang permintaan digelarnya Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) di tubuh DPD PG Subang.
"Hingga saat ini, surat kami belum disikapi. Padahal, kondisi di tubuh DPD PG Subang sudah sangat panas," ujar Ketua PK PG Cipunegara, Anwar Tachyo, Minggu (6/3).
Menurut dia, 24 PK yang menghendaki Musdalub hingga kini masih menghormati prosedur administratif untuk merombak kepengurusan DPD PG Subang. Namun, jika proses tersebut tidak direspon pihak-pihak terkait maka mereka akan beramai-ramai menduduki sekretariat DPD PG Jabar di Bandung dan sekretariat DPD PG Subang.
"Beberapa hari lalu kami telah menyusul surat tersebut ke Bandung. Namun staf DPD PG Jabar menyebutkan surat itu belum di Jawab karena Ketua DPD Jabar sedang berlibur ke Jogjakarta, sehingga belum bisa membahas surat kami," timpal Ketua PK Pusakajaya, Elin Seherlin.
Elin menuding, pihak DPD PG Jabar tidak punya itikad untuk menyelesaikan kekisruhan di tubuh DPD PG Subang. Padahal, kekisruhan itu telah memuncak seiring dengan muncunya sikap arogan Ketua DPD PG Subang, Rumanda.
Sejauh ini, lanjut Elin, Rumanda tidak pernah menghadiri rapat yang digelar para PK, bahkan di DPD Subang. Puncak keangkuhan Rumanda, kata Elin, adalah mengeluarkan surat rekomendasi penggantian unsur pimpinan DPRD tanpa melaui rapat pleno. Dia membuat sendiri surat itu tanpa ada tembusan dan persetujuan dari pengurus partai di atasnya.
"Dia menganggap partai ini miliknya. Hal itu pula yang mendorong kami untuk melengserkan Rumanda dari Ketua DPD PG Subang," kata Ketua PK Pamanukan, Sudi Hartono.
Ketika hal itu akan dikonfirmasikan, seperti biasa Rumanda tidak merespon panggilan "PR". Satu-satunya konfirmasi didapat dari salah seorang anggota Dewan Pertimbangan (Wantim) PG Subang, H. Slamet.
"Wantim masih mempelajari akar masalah kekisruhan di DPD PG Subang. Kami berusaha objektif melihat permaslahan ini," kata H. Slamet.
Dikatakan juga, jika pihaknya sadah bisa mengindentifikasi permasalahan, maka akan segera dilakukan mediasi antara Rumanda dan para Ketua PK yang menginginkan Musdalub."Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini," ujar H. Slamet. (A-106/A-147)***
http://www.pikiran-rakyat.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar