Seiring tumbuhnya nilai ekspor perikanan dari Indonesia ke Australia, kedua negara berkomitmen meningkatkan kerjasama di sektor perikanan dan kelautan. “Nilai investasi belum dibicarakan, namun Australia telah berkomitmen membantu teknologi alat-alat dan sumber daya manusia untuk pengembangan perikanan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, hari ini.
Jika nilai kspor produk perikanan Indonesia ke Australia pada 2009 sebesar US$ 39,311 juta atau naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 29,743 juta. Sedangkan ekspor perikanan Indonesia ke Australia sepanjang Januari hingga November tahun lalu telah mencapai US$ 31,33 juta. Komoditas ekspor tersebut meliputi udang, tuna, cakalang, tongkol, mutiara, dan rumput laut.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Joe Ludwig tadi sore juga dibahas Kerjasama di bidang perikanan dan kelautan. Lima poin yang dibahas itu adalah kerja sama dalam penelitian riset perikanan, pengawasan bersama mencegah pencurian ikan di Laut Arafuru, perlindungan nelayan Indonesia dari penyelundupan, karantina perikanan, dan juga kerjasama pendidikan untuk pembangunan sekolah Institut Perikanan di Subang.
Menteri Pertanian, Perikanan, Kehutanan Australia Joe Ludwig menyatakan menyambut baik kerjasama dengan Indonesia. "Bantuan kami dalam bentuk penyediaan sumber daya manusia dan alat-alat."
Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Thomas Darmawan menambahkan, penjajakan kembali Indonesia dan Australia dalam bidang kelautan dan Perikanan justru bisa menjadi hal postif bagi Indonesia. Misalnya, Indonesia bisa belajar tentang budidaya dan teknologi dari Australia yang lebih canggih.
“Kita juga dapat memanfaatkan pasar Australia dengan baik misalnya melalui ekspor produk-produk ikan olahan ikan patin fillet,” ujarnya.
ROSALINA
http://www.tempointeraktif.com/
Bertambah 1 Alasan Untuk Jadi Pengusaha
10 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar