Ribuan PNS yang memasuki masa pensiun massal tersebut, merupakan hasil rekrutmen pemerintah pusat pada tahun 1970-an. "Kalau di kalangan guru mereka yang diangkat melalui program Inpres," ujar Rahmat.
Saat ini, jumlah PNS di Kabupaten Subang tercatat 13.500 orang. Setengah dari jumlah total PNS sebanyak itu, merupakan tenaga kependidikan. Jumlah PNS sebanyak itu, terus menyusut. Sebab, pada tahun 2010 saja, yang pensiun mencapai 600-an orang.
Menurut Rahmat, dengan pensiunnya ribuan PNS tersebut otomastis membuat kinerja kelembagaan akan terganggu. Yang akan sangat terganggu yakni lingkungan dinas pendidikan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2010, penerimaan CPNS Kabupaten Subang sesuai kuota yang ditetapkan pusat, jumlahnya kurang dari 300 orang. Padahal, yang pensiunnya dua kali lipat.
"Untuk mengatasi kekurangan guru PNS itu, untuk sementara waktu pemkab akan memanfaatkan tenaga guru honorer yang ada," tutur Rahmat. Ia menyebutkan, jumlah guru honorer yang ada saat ini lebih dari 5.000-an orang.
Rahmat mengusulkan, supaya pemerintah pusat kembali mengadakan rekrutmen CPNS otomatis dalam jumlah yang disesuaikan dengan kuota yang dibutuhkan oleh daerah, terutama untuk guru. "Dan lebih baik, jika yang diangkat otomatis itu mereka yang kini jadi guru honorer," katanya.
Dedeng, seorang guru honorer di Kecamatan Pabuaran, mendukung penuh usulan yang disampaikan Rahmat tersebut. "Sebaiknya memang para guru honorer yang telah memenuhi syarat diangkat otomatis," ujar guru yang sudah menghonor lebih dari lima tahunan itu.
http://www.tempointeraktif.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar